JEPARA, Lingkarjateng.id – Berlarut-larutnya penanganan tambak udang di Karimunjawa, Kabupaten Jepara menyebabkan dampak kerusakan yang semakin luas. Kondisi tersebut memantik kersehan warga sehingga menggelar aksi damai di Alun-Alun Karimunjawa pada Rabu, 30 Agustus 2023 siang.
Ketua Lingkar Juang Karimunjawa, Bambang Zakariya, menyuarakan keprihatinannya dan rasa gemas karena kerusakan alam akibat operasional tambak udang ilegal terus dibiarkan.
Menurut Bambang, persoalan tambak udang ilegal di Karimunjawa mulai muncul tahun 2019 dan hingga kini telah mengakibatkan kerusakan ekosistem yang luar biasa.
“Padahal Karimunjawa adalah kawasan cagar biosfer dunia, Kawasan Pariwisata Stategis Nasional dan Taman Nasional yang memiliki fungsi utama untuk konservasi. Ironisnya, kerusakan akibat limbah tambak seakan dibiarkan terus terjadi. Bahkan luasannya terus bertambah,” ujar Bang Jack panggilan Bambang Zakariya.
Tambak Udang Karimunjawa Ditutup Total, Pemkab Jepara Beri Tempo 2 Tahun
Selain soal limbah, aksi damai yang diikuti aktivis dan warga Karimunjawa ini, menyuarakan harapan agar Presiden Republik Indonesia Joko Widodo turun tangan menyelamatkan lingkungan hidup di Karimunjawa.
“Harapan kami Bapak Presiden mendorong Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup serta Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk segera menyelesaikan persoalan lingkungan ini,” tegasnya
Ia juga berharap, Perda RTRW yang telah mendapatkan persetujuan Mendagri pada pertengahan bulan Agustus ini dapat segera ditandatangani dan dilaksanakan.
Aksi damai tersebut diikuti oleh ratusan aktivis dan warga Karimunjawa. Aksi mendapatkan pengamanan dari aparat Polsek, Satpol PP dan Koramil setempat hingga penyampaian aspirasi berjalan lancar. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)