KUDUS, Lingkarjateng.id – Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di Kabupaten Kudus sejauh ini berjalan dengan tertib. Sekolah-sekolah di Kudus pun telah menerapkan PTM sesuai dengan surat edaran (SE) dari Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus.
Dalam SE Disdikpora Kabupaten Kudus Nomor 420/798/09.02/2022 disebutkan bahwa siswa di tingkat TK, SD, hingga SMP diperbolehkan untuk menggelar kegiatan PTM 100 persen mulai Kamis (12/5). Meski demikian, sekolah harus menerapkan disiplin protokol kesehatan secara ketat.
Kepala Sekolah SD 1 Bakalankrapyak Yuniati menyampaikan, PTM 100 persen sudah diterapkan di sekolahnya. Pihaknya pun mengutamakan disiplin protokol kesehatan selama proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Sebelum PTM 100 persen diadakan, sekolah sudah melakukan sejumlah persiapan. Terutama menyiapkan sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan.
Diantaranya yaitu seperti sarana mencuci tangan, menyediakan masker, hand sanitizer, alat pengecek suhu badan dan lain sebagainya. Persiapan ini dilakukan supaya siswa bisa mengikuti pembelajaran di sekolah dengan aman dan nyaman.
“Persiapan sarpras prokes itu sudah dari dulu kita jalankan terus sejak awal terjadi pandemi. Protokol kesehatan selalu kami terapkan dari awal sampai sekarang,” ungkapnya.
Ia menyebut, PTM di sekolahnya berjalan lancar sesuai dengan aturan yang berlaku. Yakni seperti waktu lama belajar paling banyak enam jam perhari.
“Lama belajar itu 35 menit tiap jam pelajaran untuk jenjang SD,” jelasnya.
Kemudian, kegiatan ekstrakurikuler sekolah saat ini sudah dilaksanakan kembali. Keberadaan kantin sekolah pun boleh dibuka kembali dengan melihat ketentuan tidak melayani makan di tempat dan sesuai protokol kesehatan.
“Sekarang siswa bisa melakukan kegiatan pembelajaran di luar kelas,” ucapnya.
Kegiatan pembelajaran di luar lingkungan sekolah diperbolehkan sesuai dengan ketentuan pengaturan PPKM dan protokol kesehatan. Karya wisata juga dapat kembali dilaksanakan dengan melihat situasi dan kondisi tempat tujuan.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa orang tua siswa pun mendukung adanya kebijakan PTM 100 persen ini. Apalagi, siswa juga sudah mulai bosan untuk belajar secara daring di rumah.
“Orang tua senang sekali ada PTM 100 persen. Karena kalau anak belajar di rumah dengan belajar di sekolah itu pasti ada perbedaannya,” katanya.
Yuniati berharap, pelaksanaan PTM 100 persen di sekolah kedepannya bisa berjalan lancar. Sehingga, anak-anak bisa belajar lebih maksimal.
“Harapan kami keadaan nanti semakin membaik, pandemi benar-benar hilang, sehingga PTM bisa berjalan normal seperti dahulu,” imbuhnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)