Tradisi Pasar Plumpatan Gondangmanis Kudus, Warga Rebutan Nasi Aringan

KIRAB: Peserta kirab saat membawa gunungan nasi aringan dalam tradisi Pasar Plumpatan di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus pada Minggu, 2 Oktober 2022. (Hasyim Asnawi/Lingkarjateng.id)

KIRAB: Peserta kirab saat membawa gunungan nasi aringan dalam tradisi Pasar Plumpatan di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus pada Minggu, 2 Oktober 2022. (Hasyim Asnawi/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Sebanyak 100 bungkus nasi aringan ludes diserbu warga RT 5 RW 2 Gondangmanis Kulon, Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus pada Minggu, 2 Oktober 2022. Nasi uduk dengan lauk sambel dan tempongan itu dibungkus dengan daun jati ludes kurang dari satu jam. Meski rebutan, justru wara tampak guyub rukun.

Acara kecil namun disambut antusias warga itu merupakan bagian dari kegiatan selapan yang rutin digelar rutin setiap Ahad Legi. Kegiatan yang dikemas dalam Pasar Plumpatan itu juga upaya merekatkan warga sekaligus nguri-uri budaya.

Pasar Plumpatan ini merupakan yang kedua kalinya diselenggarakan oleh warga setempat. Kegiatan dimeriahkan dengan kirab budaya dengan mengarak gunungan nasi aringan dari Masjid Mujahidin menuju Iliran Plumpatan.

Ketua panitia Pasar Plumpatan, Muhammad Zihrul Abdul Naim menjelaskan bahwa agenda ini sekaligus dibarengkan dengan suasana bulan Rabiul Awal sehingga sebelum kirab berlangsung maulid Nabi Muhammad SAW.

“Konsep Pasar Plumpatan yang kedua ini, kita ngalap berkah bulan Maulid sehingga ada kesenian terbang papat tadi. Sekaligus adanya kirab dan pembagian nasi aringan kepada pengunjung dan peserta kirab,” ujarnya.

Lebih dari itu, berbagai kuliner tradisional juga disajikan dalam Pasar Plumpatan untuk mengenalkan makanan dan minuman tempo dulu kepada generasi muda.

“Misalnya ento-ento, nasi aking, nasi aringan, bakso combor dan puluhan kuliner lainnya yang jarang ditemui sekarang,” sebutnya.

Disamping 40 stand yang menjajakan kuliner tradisional dan UMKM lokal, pasar plumpatan hari ini juga dimeriahkan dengan beragam kegiatan, seperti lomba memancing di Iliran Plumpatan, permainan tradisional, flying fox, dan lainnya untuk memunculkan tradisi atau pembiasan kegiatan budaya dan religi.

Sementara itu, pengurus Punden Kemantren Raden Mas Datuk Singoproyo Gondangmanis Ali Mahmudi, mengapresiasi semangat warga Gondangmanis yang guyub rukun merawat tradisi lokal.

“Guyub rukun dadi sedulur, nguri-nguri bekti leluhur, petuah dari beliau yang menjadikan kami semangat bersinergi dengan para sesepuh dan generasi muda. Antara alam, manusia, budaya dan agama harus sinergi,” pesannya.

Di sisi lain, salah satu warga RT 06 RW 2 Gondangmanis Didik Ari Susanto mengaku antusias menyambut kegiatan di pasar plumpatan kali ini. Tak ketinggalan dirinya ikut mengambil nasi berkat kirab nasi aringan. Ia berharap event seperti ini dapat terus konsisten dan berkelanjutan.

“Sarana ngalap berkah leluhur desa, cukup senang karena masyarakat bisa guyub rukun menyelenggarakan kegiatan ini,” ungkapnya. (Lingkar Network | Hasyim Asnawi – Koran Lingkar)

Exit mobile version