SALATIGA, Lingkarjateng.id – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salatiga menggelar sarasehan bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat pada Kamis, 18 Agustus 2022. Dalam kesempatan tersebut, manajemen meminta masukan kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
Sebanyak kurang lebih 30 tokoh hadir dalam pertemuan tersebut, hadir pula Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit, Penjabat (Pj) Walikota Sinoeng Nugroho Rachmadi dan Sekda Salatiga, Wuri Pujiastuti.
Ketua DPRD Salatiga, Dance Ishak Palit meminta para dokter yang bertugas di RSUD untuk menanamkan jiwa loyalitas tinggi. Hal ini demi kemajuan bersama khususnya untuk rumah sakit milik Pemerintah Kota Salatiga.
“Dokter yang bertugas, saya minta untuk meningkatkan loyalitas ke RSUD. Apalagi dokter yang sudah berstatus PNS. Ciptakan loyalitas tinggi sehingga customer yang datang ke RSUD juga loyal kepada RSUD ini,” tandas Dance Ishak Palit pada Kamis, 18 Agustus 2022.
Dance juga mengungkapkan bahwa, dokter RSUD Salatiga harus banyak waktunya di RSUD, dan tidak banyak praktik di rumah sakit lain. Ia melontarkan ungkapan tersebut, karena menurutnya banyak dokter yang justru bertugas di rumah sakit lain.
Diharapkan, dokter yang bekerja di RSUD Salatiga mengarahkan pasien darurat tidak ke Puskesmas melainkan langsung ke IGD RSUD Salatiga. Sehingga pendapatan RSUD Salatiga bisa bertambah. Ia menambahkan, alat kesehatan di RSUD sangat lengkap dibandingkan rumah sakit lainnya, kendalanya memang rujukan berjenjang.
“Terkadang dokter di sini dan di rumah sakit tipe C itu sama kok,” kata Dance.
Selain itu, Ketua DPRD meminta kepada manajemen RSUD Salatiga untuk tetap menerima pasien yang datang meskipun tidak memiliki BPJS. Untuk meningkatkan pendapatan, kuncinya adalah peningkatan pelayanan. Kemudian untuk pelayanan farmasi (obat), menurutnya harus dipercepat sehingga tidak lambat.
Diketahui saat ini rumah sakit tipe C milik swasta mengalami peningkatan. Hal ini karena adanya rujukan berjenjang yang pasien tidak bisa langsung ke RSUD Salatiga dari fasilitas kesehatan (faskes) 1.
Sedangkan Pj Walikota, Sinoeng Nugroho Rachmadi mengingatkan bahwa, jika RSUD Salatiga mendapat komplain maka tindakan paling tepat adalah minta maaf.
“Kalimatnya adalah, minta maaf bapak atas ketidaknyamanan bapak dan ibu. Kami minta waktu untuk menindaklanjuti keluhan bapak. Perlakuan kita kepada orang lain baik, Insya Allah kita akan diperlukan oleh alam semesta dengan baik,” kata Sinoeng.
Direktur RSUD Salatiga, Riani Isyana Pramasanthi di hadapan tokoh agama dan tokoh masyarakat menjelaskan, jika pasien dalam kondisi darurat tidak perlu rujukan dari faskes 1, akan tetapi bisa langsung ke IGD RSUD Salatiga dengan BPJS.
“Kami akan memberi pelayanan terbaik dengan sejumlah pelayanan kesehatan yang tidak dimiliki oleh rumah sakit lainnya di Salatiga ini. RSUD Salatiga lengkap fasilitasnya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)