Sungai Aji Kendal Penuh Sampah, Chacha Frederica Serukan Jaga Kebersihan

GOTONG ROYONG: Petugas sedang membersihkan sampah yang menumpuk di Sungai Aji Pasar Gladak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal pada Kamis, 1 September 2022. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

GOTONG ROYONG: Petugas sedang membersihkan sampah yang menumpuk di Sungai Aji Pasar Gladak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal pada Kamis, 1 September 2022. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id Ratusan petugas dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Pemerintah Kecamatan Kaliwungu dan Dinas Pasar Gladak melakukan pembersihan sampah yang menyumbat aliran Sungai Aji yang berada di depan Pasar Gladak Kecamatan Kaliwungu pada Kamis, 1 September 2022.

Para petugas membersihkan sampah yang menumpuk dan menyumbat aliran sungai di bawah jembatan depan Pasar Gladak Kaliwungu.

Pada kesempatan tersebut, istri Bupati Kendal Wynne Frederica yang akrab dipanggil Chacha juga terlihat hadir memberikan semangat kepada para petugas yang tengah melakukan bersih-bersih Sungai Aji di Pasar Gladak tersebut.

Chacha yang sekaligus sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kendal mengaku, setiap melintasi jalan sepanjang Pasar Gladak, dirinya merasa terganggu melihat banyaknya tumpukan sampah di Sungai Aji Pasar Gladak. Chacha mengajak masyarakat bekerja sama dengan pemerintah dalam menjaga kebersihan lingkungan di Kabupaten Kendal dengan membuang sampah pada tempatnya.

“Meskipun pemerintah rutin melakukan pembersihan, jangankan tiga bulan, seminggu saja kalau dibuang disini sudah seperti apa. Kalau kesadaran membuang sampah itu tidak tumbuh dari hati masyarakat masing-masing,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kendal, Aris Irwanto mengatakan kegiatan bersih-bersih sampah di aliran sungai ini rutin dilakukan setiap tiga bulan sekali.

“Tiga bulan yang lalu malah sudah dilakukan pengerukan dari DPUPR karena wilayah pengairan. Sebetulnya kewenangan sungai Aji adalah dari Pemerintah Provinsi,” kata Aris.

Menurut Aris, melihat kondisi sampah yang menutup aliran sungai, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal akhirnya sigap mengerahkan petugas untuk membersihkan. Hal ini dalam rangka untuk menghadapi musim hujan yang akan datang.

“Kalau ini sudah kita lakukan itu kemungkinan akan bisa mengurangi terkait dengan endapan lumpur dan seterusnya. Selain itu, kita akan melayangkan surat kepada salah satu pengusaha dari galian C untuk bisa membantu kami dalam rangka pengerukan,” tandasnya.

Sementara Kepala Desa Krajankulon, Kecamatan Kaliwungu, Abdul Latif menjelaskan bahwa pendangkalan sungai menjadi salah satu faktor terjadinya banjir.

Menurutnya, dengan banyaknya pembangunan perumahan di daerah selatan, yang dibuat dengan menebangi pohon-pohon membuat penyerapan air menjadi rendah.

“Sehingga air tidak bisa diserap dan mengalir ke sungai. Belum lagi tanah yang terbawa arus mengendap di Sungai Aji dan terjadi pendangkalan,” ujar Latif.

Dirinya berharap, normalisasi sungai harus rutin dilakukan oleh dinas terkait. Selain itu, Latif juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama di sungai. Karena dampaknya akan merugikan masyarakat. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)

Exit mobile version