BATANG, Lingkarjateng.id – Guna menurunkan kasus stunting di Batang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang terus menggencarkan gerakan perbaikan gizi pada masyarakat.
“Ya, kami terus gencarkan gerakan perbaikan gizi pada warga, khususnya ibu hamil dan balita, dengan bersinergi melibatkan banyak pihak agar kasus stunting turun,” kata Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, pada Senin, 29 Januari 2024.
Upaya penurunan angka stunting melalui perbaikan gizi, lanjutnya, tidak hanya diintensifkan oleh pemerintah daerah (pemda) saja, namun dapat bersinergi dengan banyak pihak.
“Termasuk Forkopimda, pihak swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan, hingga publikasi dari berbagai platform media,” tambahnya.
Kasus stunting di Batang pada tahun 2023 berada di angka 14 persen. Hal ini berdasar hasil survei elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi berbasis Masyarakat (e-PPGBM).
“Oleh karena itu, kami menargetkan kasus stunting supaya bisa turun lagi hingga di bawah angka 10 persen,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Peringatan Hari Gizi Nasional Kabupaten Batang, Riza Zakiyah mengatakan semangat penurunan angka stunting terus digencarkan oleh DPC Persatuan Ahli Gizi (Persagi) dengan mengajak para ibu dan balita gemar mengonsumsi makanan bergizi.
Kemudian sebagai aksi nyata, pihaknya memberikan layanan konseling dan pengukuran tinggi badan untuk mengetahui tumbuh kembang balita.
“Oleh karena itu dalam rangkaian memperingati Hari Gizi Nasional 2024 kami mengambil tema ‘Makanan pendamping ASI kaya akan protein hewani’ yang diharapkan nantinya dapat memperbaiki gizi anak agar terhindar dari bahaya stunting,” kata Riza Zakiyah. (Lingkar Network | Anta – Lingkarjateng.id)