DEMAK, Lingkarjateng.id – Dalam rangka penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Demak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak mengadakan sosialisasi Pemanfaatan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Sosialisasi tersebut digelar di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dinperpusar) Demak pada Rabu, 23 November 2022.
Pj Sekda Kabupaten Demak Eko Pringgolaksito menyampaikan, ada beberapa permasalahan dalam kebijakan penanggulangan kemiskinan. Di antaranya, belum optimalnya integrasi program-program penanggulangan kemiskinan pada tahap perencanaan, sinkronisasi program pada tahap pelaksanaan, dan sinergitas antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
Tanggulangi Miskin Ekstrem, Pemkab Demak Bagikan Jamban Sehat
“Kemudian belum optimalnya pendataan, pendanaan, dan kelembagaan penanggulangan kemiskinan. Selanjutnya masih lemahnya koordinasi antar program-program penanggulangan kemiskinan antar instansi Pemerintah Pusat dan Daerah. Yang terakhir, belum optimalnya kemitraan dan kerjasama antar kelembagaan di pemerintah, dunia usaha, LSM, dan masyarakat dalam bekerjasama untuk penanggulangan kemiskinan,” terangnya.
Ia menjelaskan, strategi yang akan digunakan Pemkab Demak untuk menghapus kemiskinan ekstrem di wilayahnya adalah dengan cara mengurangi beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan hingga meminimalkan wilayah kantong kemiskinan.
Pendekatan yang digunakan intervensi bottom up, dan memperhatikan keakuratan basis data, sumber daya lokal (SDM, SDA, dan anggaran), dan sustainability.
“Jadi ada empat jenis leading sector dalam intervensi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Demak. Pertama, pemerintah dengan melalui program atau kegiatan penanggulangan kemiskinan. Kedua, pelaku usaha melalui TJSLP pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi. Selanjutnya, dari akademisi dengan melalui KKN tematik beasiswa, penelitian, dan edukasi, serta penerapan teknologi tepat guna. Kemudian yang terakhir dari komunitas dengan melalui program hibah kompetisi antar komunitas berbasis masyarakat,” terangnya.
Sementara, Wakil Bupati Demak sekaligus Ketua P3KE Ali Makhsun mengatakan, sosialisasi tersebut dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem yang ditargetkan oleh presiden pada tahun 2024, yaitu sebanyak 0 persen.
“Ini merupakan tugas yang sangat berat. Di mana dalam catatan saya Kabupaten Demak itu angka kemiskinan ekstremnya mencapai 4,61 persen atau 54.030 jiwa. Ini tentu membutuhkan kerja keras bagaimana supaya target tadi bisa tercapai,” katanya.
Menurutnya, tugas tersebut menjadi tanggung jawab bersama. Supaya kemiskinan di Kabupaten Demak dapat ditekan.
“Ayo kita keroyok bersama-sama. Kalau basis utamanya yang harus kita perhatikan adalah data itu yang harus betul-betul kita dapatkan. Selanjutnya tentu nanti ada kinerja dari berbagai instansi dan dinas yang terkait dalam menanggulangi kemiskinan ekstrem ini,” terangnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)