GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Dampak pandemi Covid-19 mengakibatkan sejumlah pedagang di Pusat Kuliner Purwodadi memilih gulung tikar. Meskipun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan telah memberikan kelonggaran, namun pedagang masih banyak yang enggan membuka dagangan lantaran sepi pembeli.
Hingga Minggu, 18 September 2022 pedagang yang masih membuka kios dagangannya hanya di sisi utara dan tengah Pusat Kuliner Purwodadi. Sementara di bagian selatan masih banyak pedagang yang memilih tutup.
Jumadi, seorang pedagang kopi dan mi rebus di Pusat Kuliner Purwodadi yang menempati kios nomor 25 menyampaikan bahwa kondisi sekarang ini memang masih sepi pembeli kalaupun terdapat pembeli itupun mereka yang sudah menjadi pelanggan. Sedangkan jumlah kios di Pusat Kuliner Purwodadi ada sekitar 70-an.
Menurutnya, untuk membangkitkan geliat perekonomian para pedagang perlu dilakukan terobosan. Salah satunya dengan merubah pintu masuk yang semula di sisi timur menjadi sisi selatan, sebab di sisi selatan terdapat jalan raya yang ramai masyarakat.
Selain itu, pihaknya juga mengusulkan agar diadakan event-event yang bisa menarik pengunjung untuk datang ke Pusat Kuliner Purwodadi.
“Kalau menurut saya, perlu diadakan event-event supaya dapat menarik pengunjung, atau dirubah pintu masuk Pusat Kuliner dipindah di sisi Utara, karena pas Jalan Raya A Yani, sehingga orang lewat atau pengendara tahu kalau di sini ada tempat kuliner. Letak pintu masuk saat ini masih kurang strategis, tidak di pinggir jalan raya besar jadi kurang kelihatan,” bebernya.
Pihaknya berharap pemerintah setempat dapat membantu mempromosikan lapak pedagang, supaya Pusat Kuliner Purwodadi menjadi kunjungan warga sebab di tempat tersebut banyak jenis makanan yang dijual.
“Harapan kami pemerintah membantu mempromosikan, sehingga pedagang bisa bangkit kembali dan perekomian warga semakin baik,” harapnya. (Lingkar Network | Muhamad Ansori – Koran Lingkar)