Sempat Dibebastugaskan Sebulan karena Dugaan Pungli, Kepsek SMKN 1 Sale Kini Kembali Bertugas

MONITORING: Kepala Sekolah SMKN 1 Sale Widodo (mengenakan seragam pramuka, peci hitam) mendampingi tim Dinas Pendidikan Jateng melihat kondisi sekolah SMKN 1 Sale. (R Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

MONITORING: Kepala Sekolah SMKN 1 Sale Widodo (mengenakan seragam pramuka, peci hitam) mendampingi tim Dinas Pendidikan Jateng melihat kondisi sekolah SMKN 1 Sale. (R Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

REMBANG, Lingkarjateng.id Widodo yang sempat dibebastugaskan dari jabatannya buntut dugaan kasus pungutan liar (pungli) pembangunan mushola sekolah, kini kembali bertugas sebagai Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 1 Sale.

Kepala Sekolah SMKN 1 Sale, Widodo menyampaikan, dirinya kembali menjabat sebagai kepala sekolah per 14 Agustus. Sebelumnya ketika dicopot, dirinya ditugaskan di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III di Pati mulai 12 Juli sampai 12 Agustus.

“Per 14 Agustus ini saya kembali ke SMKN 1 Sale. Sempat tugas khusus di Cabang Dinas mulai 12 Juli-12 Agustus 2023,” katanya.

Widodo mengaku senang bercampur haru. Mengingat saat kasus itu mencuat, dukungan datang dari banyak pihak. Perasaan senang menyelimutinya di saat Widodo kembali bisa berkumpul dengan teman-temannya di SMKN 1 Sale.

Begitupun dengan berbagai pihak di Sale yang tak henti-hentinya memberikan dukungan. Disampaikan Widodo, masalah yang menimpanya sudah selesai dan tidak perlu diperpanjang lagi. Saat ini pihaknya fokus berusaha untuk memajukan sekolah tersebut.

“Saya akan fokus memajukan SMKN 1 Sale. Tentunya dengan prosedur dan aturan yang sudah ada,” tegasnya.

Widodo juga mendampingi tim Dinas Pendidikan Jateng yang mengecek kondisi sejumlah bangunan dan ruangan kelas pada Senin, 14 Agustus 2023. Ia bersama tim Dinas Pendidikan Jateng melihat lahan yang dibeli oleh Komite Sekolah di depan mushola yang menjadi awal mula munculnya persoalan ini.

Selain itu, kata dia, tim Dinas Pendidikan Jateng juga mengecek kondisi dan kekurangan SMKN 1 Sale. Rencananya, kekurangan sarana akan diusulkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) pada 2024.

“Yang diusulkan antara lain ruang kelas baru, UKS dan jamban. Kemudian kita juga usulkan bengkel Teknik Kendaraan Ringan (TKR),” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, kasus ini mencuat saat Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bertanya kepada siswi SMKN 1 Sale saat acara di Pendopo Museum Kartini Rembang. Saat ditanya perihal biaya sekolah, siswa itu mengaku ada pembayaran infaq pembangunan mushola sebesar Rp 300 ribu setiap tahun.

Sontak Ganjar pun langsung minta uang infaq dikembalikan ke siswa atau kepala sekolahnya dicopot. Sehari setelah itu, Widodo yang menjabat Kepala SMKN 1 Sale langsung menerima SK tugas khusus di Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version