Seluruh SD di Kudus Bakal Terapkan Kurikulum Merdeka

Seluruh-SD-di-Kudus-Bakal-Terapkan-Kurikulum-Merdeka

ILUSTRASI: Kegiatan belajar mengajar di salah satu sekolah di Kudus. (Nisa Hafizhotus Syarifa/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Seluruh Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Kudus bakal menerapkan kurikulum baru. Kurikulum yang akan diterapkan yakni Kurikulum Merdeka, menggantikan Kurikulum 2013 yang selama ini dipakai.

Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Afri Shofianingrum menyampaikan, Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) akan mulai dilakukan pada tahun ajaran baru 2022/2023 nanti. Hari pertama kegiatan pembelajaran pada tahun ajaran baru pun akan mulai dilakukan pada 11 Juli 2022.

“Seluruh SD akan mulai menerapkan Kurikulum Merdeka menggantikan Kurikulum 2013,” ucap Afri.

Ia menjelaskan, penerapan program IKM di sekolah ini ada tiga jalur. Diantaranya yaitu jalur mandiri belajar, jalur mandiri berubah, dan jalur mandiri berbagi.

Pengawas SD di Kudus Ikuti Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka

Meski demikian, ia mengatakan bahwa IKM akan diterapkan secara bertahap. Untuk tahun ajaran kali ini, sasaran program IKM di SD adalah kelas satu dan kelas empat. 

Selanjutnya, pada tahun ajaran baru nanti sasaran untuk program IKM dilakukan pada kelas dua dan kelas lima. Hingga akhirnya nanti seluruh kelas bisa menerapkan Kurikulum Merdeka di tahun 2025.

“Jadi semua bertahap implementasi untuk kelasnya. Tapi semua sekolah harus mengikuti supaya tidak ketinggalan pada fase selanjutnya,” ujarnya.

Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013 yang sebelumnya diterapkan yakni, adanya tambahan proyek profil pelajar Pancasila. Sehingga, kegiatan pembelajaran juga harus berpusat pada siswa. 

Sekolah Penggerak di Kudus Terapkan Kurikulum Merdeka

Selain itu, pola pembelajaran yang diterapkan juga berbeda. Setiap tahunnya, akan ada proyek pembelajaran yang akan membentuk karakter siswa yang berbeda dengan sebelumnya.

“Capaian program ini adalah terwujudnya profil pelajar pancasila, orientasinya memang pada peserta didik. Sedangkan indikator keberhasilannya yaitu siswa bahagia,” ungkapnya.

Pihaknya menyampaikan, nantinya akan ada evaluasi setelah program IKM diterapkan. Oleh karena itu, semua pihak yang berperan di sekolah harus bergerak bersama menerapkan program IKM di Kabupaten Kudus. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)

Exit mobile version