Rp 17 Miliar Digelontorkan untuk Tangani Kawasan Kumuh Penawangan Semarang

MENINJAU: Petugas dari Kementerian PUPR saat meninjau kawasan kumuh Dusun Krajan, Desa Penawangan, Pringapus, Kabupaten Semarang. (Dok. Pemprov Jateng/Lingkarjateng.id)

MENINJAU: Petugas dari Kementerian PUPR saat meninjau kawasan kumuh Dusun Krajan, Desa Penawangan, Pringapus, Kabupaten Semarang. (Dok. Pemprov Jateng/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.idKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI menggelontorkan dana sebesar Rp17 miliar untuk menangani penataan kawasan kumuh yang berada di Dusun Krajan, Desa Penawangan, Pringapus, Kabupaten Semarang.

Sekretaris Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR RI Riono Suprapto mengatakan, penataan itu mencakup akses jalan penghubung, penyediaan air bersih, sanitasi lingkungan dan pengelolaan sampah.

“Tahun ini ada empat lokasi di tanah air yang menerima dana alokasi khusus terintegrasi penanganan kawasan kumuh termasuk Penawangan,” jelas Riono di sela-sela peninjauan lokasi pelaksanaan kegiatan pada Rabu (27/4) siang.

Pemkab Semarang Gelontorkan Bantuan untuk Korban Bencana

Disampaikan, program terintegrasi penanganan permukiman kumuh itu digagas sejak awal oleh Bappenas, Kementerian Keuangan dan Kementerian PUPR. Tujuannya, untuk menuntaskan penataan permukiman kumuh menjadi tempat yang sehat dan nyaman ditempati.

Dia berharap, pelaksanaan kegiatan di Penawangan Kabupaten Semarang ini dapat berjalan lancar, sehingga dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Semarang Totit Oktoriyanto mengungkapkan, pembangunan akses jalan masuk ke Desa Penawangan menjadi salah satu prioritas.

“Pembangunan jalan yang ambles akan didukung Dana Bankeu Provinsi Jateng senilai Rp7 miliar,” terangnya.

Pemkab Semarang Gelontorkan Rp 10 Juta untuk Korban Angin Kencang

Sementara itu, Kades Penawangan Sulistiyo berharap, program penanganan permukiman kumuh itu dapat mengubah perilaku hidup warganya menjadi lebih sehat.

Wilayah Desa Penawangan sendiri, terletak di ujung utara Kabupaten Semarang dengan dikelilingi hutan yang dikelola oleh PT. Perhutani. Ada sekitar 500 orang warga yang tinggal di 128 rumah akan terdampak penataan.

“Kami berharap kehidupan warga akan lebih sehat dan sejahtera,” ujar Sulistiyo. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version