DEMAK, Lingkarjateng.id – Empat kecamatan di Kabupaten Demak sering mengalami banjir rob. Yakni Kecamatan Sayung, Karangtengah, Bonang dam Wedung.
Bupati Demak, Eisti’anah, berharap pada tahun 2023 tanggul laut dapat segera terealisasi sehingga dapat mengatasi dampak abrasi dan banjir rob. Saat ini, dalam penanganan abrasi dan rob, pihaknya sudah berusaha tidak menggunakan air tanah agar ketinggian tanah tidak semakin turun.
“Terkait penanganan rob, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak tidak dapat mengatasi sendiri, namun butuh bantuan dari provinsi juga dari pusat. Insya Allah jika tanggul laut dapat segera terealisasi dapat terpageri untuk wilayah Sayung, Bonang, Karangtengah dan Wedung,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Region 1 Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, Abdul Malik, menyampaikan bahwa pembuatan tanggul laut dirasa kurang tepat untuk menangani abrasi dan rob.
Menurutnya, tanggul laut dalam penanganan banjir rob akan mengurangi mata pencaharian nelayan. Sebab akan ada perubahan air dari payau menjadi tawar.
“Jadi kami rasa solusinya tetap sungai terbuka. Rekan-rekan kami juga sudah menyusun desain untuk tanggul pantai,” katanya usai meninjau Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung belum lama ini.
Sedangkan untuk solusi dari segi perumahan, Malik mengatakan akan mencarikan solusi perumahan yang tidak mudah tenggelam. Misalnya dengan material yang lebih ringan agar tanah tidak semakin tenggelam.
“Kurangi beban tanah agar tidak semakin tenggelam. Coba buat rumah panggung. Carikan teknisi untuk mencarikan solusi dan pendampingan terkait rehab rumah oleh masyarakat agar tidak semakin tenggelam,” terangnya. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)