Ratusan Aktivis Islam Jateng Tuntut Holywings Tutup Permanen

AKSI: Sejumlah aktivis Forum Pecinta Umat Ulama dan Habaib di Jawa Tengah menggelar aksi unjuk rasa menuntut Holywings ditutup secara permanen di Balai Kota Semarang. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

AKSI: Sejumlah aktivis Forum Pecinta Umat Ulama dan Habaib di Jawa Tengah menggelar aksi unjuk rasa menuntut Holywings ditutup secara permanen di Balai Kota Semarang. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id Ratusan Jamaah Forum Pecinta Umat Ulama dan Habaib di Jawa Tengah menggelar aksi unjuk rasa menuntut Holywings ditutup secara permanen. Aksi tersebut dilakukan serentak bertempat di Balai Kota Semarang.

Dalam aksi itu, mereka menuntut kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk menutup Holywings secara permanen. Dari pantauan, belasan pamflet dibentangkan kepada Wali Kota Semarang untuk segera menutup tempat tersebut. 

Selain itu, aksi juga digelar dengan tujuan menindaklanjuti promosi salah satu produk minuman keras yang kabarnya akan dibagikan secara gratis. Namun dengan nama produk Muhammad dan Maria, yang mana merupakan nama Rasul dan Ibunda dari Yesus.

Ketua Forum Pecinta Umat Ulama dan Habaib Jawa Tengah, Syihabudin mengatakan, pihaknya berencana untuk menuntut Holywings sebanyak Rp 100 miliar terkait dengan pencemaran agama tersebut. Saat ini, ia dan kawan-kawannya juga tengah mengumpulkan massa dengan nama Muhammad untuk turut meramaikan aksi.

“Masih mencari untuk menuntut Holywings di Jakarta,” katanya.

Ia menyebut, tuntutan tersebut didasari adanya penistaan agama yang mengatasnamakan nama Muhammad pada Holywings di Jakarta. Maka dari itu, sebagai perwakilan dari Jawa Tengah, mereka melakukan aksi dengan menuntut penutupan tempat Holywings secara total. 

Forum Pecinta Umat Ulama dan Habaib di Jawa Tengah menggelar aksi unjuk rasa menuntut Holywings ditutup secara permanen di Balai Kota Semarang. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

“Akhirnya sudah disepakati dengan Sekretaris Daerah Kota Semarang, bahwa beliau mau menerima aspirasi kami untuk penutupan cafe Holywings,” ungkapnya.

Ia beranggapan bahwa, adanya tempat Holywings di wilayah Semarang dapat merusak generasi bangsa. Di samping itu, menurut mereka, hal tersebut juga menghina Nabi Muhammad SAW.

“Karena sudah lama mereka ini menghina Rasul. Kenapa kami meminta tutup selamanya, karena banyak sekali orang yang minum-minuman keras dan bahkan pulang malam hingga bertengkar dengan anak istrinya,” tegasnya.

 Ia menambahkan, jika memang cafe tersebut masih eksis di wilayah Ibu Kota Jawa Tengah, maka mereka akan bertekad untuk menutup nya. “Mereka jual kami beli,” tandasnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)

Exit mobile version