Puskesmas Cluwak Pati Miliki Teknologi Deteksi Penyakit Paru

Puskesmas Cluwak Pati Miliki Teknologi Deteksi Penyakit Paru

SOSIALISASI: Kegiatan sosialisasi Puskesmas Cluwak, Kabupaten Pati kepada masyarakat terkait teknologi DISAPPU. (Dok. Puskesmas Cluwak/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.idUnit Pelayanan Terpadu Daerah (UPTD) Puskesmas Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati membuat terobosan berbasis teknologi DISAPPU (Digital Screening Awal Penyakit Paru) yang dapat diakses tanpa datang secara langsung ke Puskesmas Cluwak. Inovasi tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mendeteksi secara dini penyakit paru.

Menurut Kepala Puskesmas Cluwak dr. Bambang Santoso,MM mengatakan bahwa, peluncuran inovasi ini dilatarbelakangi oleh rendahnya capaian temuan penyakit paru di wilayah kerja Kecamatan Cluwak.

“Setiap bulan dan setiap tahun kita ada evaluasi dan monitoring kinerja puskesmas. Hasilnya, capaian kita terhadap temuan penyakit paru itu rendah, bahkan tidak menemukan. Seperti kasus pneumonia pada anak, Jadi kita buat inovasi, dengan mengisi (DISAPPU) masyarakat akan berpartisipasi secara aktif dalam menemukan kasus penyakit paru sedini mungkin dan mendapatkan tindak lanjut dari hasil temuan tersebut” ungkap dr. Bambang, baru-baru ini.

Disisi lain, dr. Ariningtyas selaku dokter umum yang bertugas di Puskesmas Cluwak menuturkan, dengan adanya inovasi ini dapat mengurangi kontak langsung di tengah pandemi Covid-19 dan masyarakat tetap mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal.

Secara sistem, masyarakat yang telah mengisi DISAPPU dan menunjukkan hasil skrining mengarah ke gejala penyakit paru, akan dilakukan tindak lanjut dengan menunjuk petugas yang akan menghubungi pasien tersebut untuk mendapat penanganan di Puskesmas.

Beberapa penyakit paru yang dapat dideteksi melalui website DISAPPU ini antara lain, PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronik), ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), Bronkitis, Pneumonia, Covid-19, dan TBC (Tuberkulosis).

Sementara, drg. Karin selaku tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Cluwak menilai, aplikasi DISAPU memiliki dampak positif bagi masyarakat dan Puskesmas.

“Masyarakat tidak perlu datang ke Puskesmas tetap bisa mengakses aplikasi (website) ini di mana pun kapanpun. Nanti bisa diketahui, masyarakat mengarah ke penyakit jenis tertentu. Setelah itu akan ada evaluasi lebih lanjut dari Puskesmas. Untuk aksesnya mudah, nanti ketik aja Disappu.puskesmascluwak.com, nanti disitu ada tampilan tinggal klik diagnose, isi identitas. Setelah melakukan screening lengkap, kami bisa cek, ini suspect atau dicurigai penyakit. Langsung kita (admin) menghubungi dalam 1×24 jam karena ini kan deteksi dini,” jelas drg. Karin.

Pihaknya juga menyatakan telah melaksanakan sosialisasi ke masyarakat Kecamatan Cluwak untuk memperkenalkan terobosan baru tersebut. Karena berbasis teknologi, pihaknya pun berharap masyarakat dapat saling membantu satu sama lain.

Ternyata, menurut keterangannya, tidak hanya masyarakat Cluwak saja yang dapat mengakses DISAPPU. Melainkan, masyarakat umum yang ikut mengisi pun nantinya dapat ditangani, dengan kerjasama bersama pusat kesehatan setempat.

“Kalau dulu kan masyarakat yang datang ke puskesmas, kami ingin jemput bola. Kami juga sosialisasi ke masyarakat ke desa-desa, harapannya mereka menyebarkan informasi ini jadi bisa dimanfaatkan. Sudah 200 lebih yang mengisi, dan 50-an yang suspect,” tandasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Koran Lingkar)

Exit mobile version