DEMAK, Lingkarjateng.id – Progres pembangunan proyek tol Semarang-Demak sudah mencapai 85 persen. Informasi tersebut disampaikan Robby Sumarna, Kepala Humas PT PP sebagai pelaksana proyek jalan tol Demak, baru-baru ini.
Ia menjelaskan, terkait pembangunan fisik jalan tol Semarang-Demak masih berasa di angka 85 persen. Nantinya, proyek tol Semarang-Demak dan Demak-Tuban akan menjadi pelengkap konektivitas jaringan jalan tol dan ruas utama pada sisi utara Pulau Jawa.
“Semarang-Demak naik 5 persen saja. Kalau pengerjaan fisik itu progresnya sudah mencapai 85 persen,” jelasnya.
Konstruksi Tol Semarang-Demak Ditargetkan Selesai Akhir Tahun 2022
Sementara itu, saat ini masih ada banyak hal yang harus dikerjakan untuk percepatan pembangunan tol, yakni terkait pemasangan trase dan perluasan lahan.
“Untuk proyek Semarang-Demak yang trase sudah, dan saat ini masih proses. Tinggal penambahannya saja sedikit dan tambahan luas lahan di beberapa lokasi,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan, berkenaan dengan progres yang sudah terlihat, uji coba proyek jalan tol Semarang-Demak direncanakan dapat dilaksanakan pada bulan November 2022 mendatang.
“Insya Allah, untuk uji coba tol nanti pada bulan November,” terangnya.
Sebagai tambahan, untuk pembangunan proyek tol Demak-Tuban, hingga saat ini, menurutnya, masih dalam proses tender.
“Kalau proyek tol Demak-Tuban ini masih proses tender,” tegasnya.
Jalan tol Semarang-Demak memiliki panjang 26,95 kilometer yang dibangun dalam 2 seksi melalui Skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU), yakni Seksi 1 untuk ruas Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10.64 km menjadi porsi pemerintah (APBN) dengan kebutuhan anggaran Rp 10 triliun.
Sedangkan Seksi 2 untuk ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak.
Tol Semarang-Demak terintegrasi tanggul laut dengan struktur timbunan di atas laut diperkuat dengan matras bambu setebal 13 lapis. Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah juga dilakukan dengan pemasangan material penyalir vertikal pra-fabrikasi, dan melaksanakan pembebanan menggunakan material pasir laut yang diambil menggunakan alat Trailing Suction Hopping Dredger (TSHD).
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan proyek tol Semarang-Demak sudah dapat beroperasi pada 2023. Diharapkan dengan pembangunan jalan tol yang terintegrasi tanggul laut ini, persoalan banjir rob di Semarang Timur yang mengakibatkan kerugian ekonomi dapat teratasi. (Lingkar Network | Tammalia Amini – Koran Lingkar)