PATI, Lingkarjateng.id – Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI), Desa Plangitan, Kecamatan Pati mengadakan Plangitan Cup 2022 yang diikuti oleh seluruh masyarakat Desa Plangitan mulai dari tanggal 7 hingga 17 Agustus 2022.
Ketua panitia dan Ketua Karang Taruna Desa Plangitan, Kris mengatakan penyelenggaraan Plangitan Cup selain untuk menyemarakkan HUT RI juga untuk menjaga kerukunan dan kebersamaan sesama warga desa setempat.
“Acara ini memeriahkan 17 Agustus karena dua tahun vakum. Sebagai media warga silaturahmi kumpul bersama. Melalui kegiatan ini warga bisa kumpul semuanya, sehingga semua warga saling kenal,” beber Kris.
Event Plangitan Cup adalah yang pertama kalinya diadakan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) Plangitan, bersama dengan Karang Taruna dan ibu-ibu PKK.
Kegiatan tersebut merupakan ajang hiburan rakyat yang diisi dengan berbagai perlombaan, di antaranya adalah lomba adzan dan permainan tradisional bagi anak-anak. Kemudian turnamen olahraga, jalan santai, dan sepeda santai yang bisa diikuti masyarakat umum.
“Ini baru yang pertama kali dilaksanakan, saya koordinasi dengan kepala desa. Intinya kita ingin melaksanakan suatu event atau lomba. Alhamdulillah dari Pemdes dan PKK Plangitan support. Ini olahraga dan budaya. Seni barongan terus ada perlombaan voli, bulutangkis, tenis meja, ada hiburannya juga voli waria melawan perangkat desa tapi hanya untuk hiburan,” tambahnya.
Sambut HUT RI, Karang Taruna Desa Plangitan Pati Gelar Fun Bike
Penyelenggaraan Plangitan Cup, lanjut Kris, menghabiskan dana kurang lebih 50 juta yang berasal dari karang taruna, Pemdes, dan PKK selaku panitia. Selain itu juga ada dana sponsor dari Smartfren, Senior, dan Djarum.
Masyarakat memang sengaja tidak ditarik iuran. Kris mengatakan, hal ini dilakukan untuk mengurangi beban warga karena sudah menyumbangkan uang untuk acara sedekah bumi beberapa waktu lalu.
“Dananya itu swadaya, mengingat kemarin ada banyak iuran warga untuk sedekah bumi. Alhamdulillah bisa ter-back up, dari karang taruna sendiri. Kita berusaha tanpa menarik warga, sebisanya desa dalam membuat event bergengsi tingkat desa tanpa melibatkan iuran dari warga. Kurang lebih 45-50 juta,” tutupnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)