SALATIGA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota Salatiga terus berupaya agar angka stunting bisa turun di tahun 2024 mendatang. Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Sinoeng N. Rahmadi menegaskan pentingnya pencatatan data stunting harus valid dari level bawah tiap bulannya.
Pj Wali Kota Sinoeng juga meminta para camat untuk rutin menyerahkan laporan penanganan stunting sehingga intervensi stunting bisa cepat dan tepat.
“Soal penanganan stunting di Kota Salatiga, saya meminta camat untuk memberikan laporan bulanan kepada saya, yang merupakan hasil koordinasi intern di wilayah kecamatan dengan kader, puskesmas dan Dinas Kesehatan. Sehingga nanti data stunting yang dilaporkan dari tiap Kecamatan, Dinkes dan DP3P2KB sama,” kata Sinoeng usai memimpin langsung Kegiatan Coffee Morning bersama Kepala SKPD dan Camat di Pemerintahan Kota Salatiga pada Rabu, 5 Juli 2023.
Dirinya yang hadir bersama Sekda Kota Salatiga, Wuri Pujiasturi, juga memberikan arahan terkait beberapa hal yang perlu segera ditindaklanjuti terkait kinerja pemerintahan dan pelaksanaan program maupun kegiatan dinas terkait.
“Kegiatan Coffee Morning ini bisa menjadi habit dari Pemkot Kota Salatiga untuk selalu melakukan kontrol dengan SKPD, beberapa kebijakan dan langkah-langkah teknokratis dalam satu bulan ini. Selain laporan POK dalam triwulanan,” ungkapnya.
Selain itu, Sinoeng juga membahas tentang proses dari pengadaan barang dan jasa di Kota Salatiga dan aduan masyarakat yang ada.
“Alhamdulilah teman-teman sudah on the right track dan tinggal kita evaluasi pada triwulan kedua ini. Beberapa hal dari capaian fisik dan penyerapan keuangan dan sudah di atas hampir 40%, tinggal beberapa yang SPJ, dan ini terus saya dorong dan pacu. Juga masalah tindak lanjut bagaimana aduan masyarakat untuk terus bisa ditindaklanjuti terutama hal hal yang terkait dengan orang sakit, dan penanggulangan kemiskinan serta stunting,” jelasnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)