PATI, Lingkarjateng.id – Aksi demo nelayan asal Juwana mendapat respons Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro yang langsung menemui para nelayan di depan kantor Bupati Pati pada Rabu, 10 Mei 2023.
Demo nelayan asal Juwana yang tergabung dalam Fron Nelayan Bersatau (FNB) itu menuntut perubahan Peraturan Pemerintah (PP) Nnomor 11 Tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur (PIT) karena dinilai memberatkan nelayan.
Pada kesempatan tersebut, Pj Bupati Pati Henggar menandatangani kesepakatan untuk mengawal tuntutan para nelayan agar dikabulkan pemerintah pusat sehingga dapat menjamin keberlangsungan dan kesejahteraan nelayan.
“Bapak ibu sekalian yang hadir di sini, semoga apa yang kita tandatangani hari ini menjadi perhatian di kementerian. Karena ada banyak hal yang ditandatangani kami bersama Ketua DPRD dan DKP provinsi,” ucapnya.
Setidaknya ada tujuh poin tuntutan yang dikumandangkan para nelayan dalam aksi demo tersebut.
1. Kuota penangkapan yang dianggap mempersulit nelayan
2. Meminta zona penangkapan ikan terukur diatas 12 mil
3. Pelabuhan pangkalan yang dianggap belum memadai
4. Diperbolehkannya mengangkut ikan untuk efisiensi BBM
5. Penolakan sanksi administratif 1000%
6. Penghentian perizinan kapal baru
7. Pemberian izin terhadap alat tangkap jaring tarik berkantong.
Kendati beberapa dari tuntutan sudah direspons oleh kementerian dan akan segera ditindaklanjuti. Pj Bupati Pati Henggar berharap tuntutan yang lain dapat segera dikabulkan. Sehingga, kesejahteraan masyarakat Pati khususnya para nelayan bisa terjamin.
“Apa yang sudah disebutkan ada tujuh. Semoga dapat diselenggarakan di tingkat pusat. Kemarin alhamdulilah beberapa sudah di respons,” ungkapnya.
Sementara itu, Heri Tri Mulyo selaku koordinator aksi ingin agar pemerintah memperhatikan nasib para nelayan. Pihaknya juga mengapresiasi jajaran Pemerintah Kabupaten Pati yang telah memberikan ruang bagi para nelayan untuk menyampaikan keluhan-keluhan mereka ke pemerintah pusat.
“Lewat momen ini kami minta supaya kementerian segera mendesak instansi-instansi untuk memikirkan nasib kami. Kita hari ini sepakat menyuarakan suara-suara yang dikeluhkan nelayan Pati,” ucapnya saat orasi. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)