SALATIGA, Lingkarjateng.id – Pedagang Pasar Pagi meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga untuk membangun sarana dan prasarana penunjang sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi, perputaran uang di Pasar Pagi Salatiga dinilai cukup tinggi sehingga bisa diperkirakan tembus miliaran rupiah per hari.
“Permintaan ini didasarkan pada potensi yang ada dan hasil yang telah dicapai para pedagang dalam memajukan perekonomian masyarakat. Setidaknya keberadaan Pasar Pagi bisa menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat Salatiga dan sekitarnya,” ujar salah satu pedagang Pasar Pagi Salatiga, Wahyu.
Menurut Wahyu, meskipun areal pasar tidak terlalu luas dan hanya beroperasi selama lima jam dari jama 01.00 hingga 06.00 WIB, namun perputaran uang di pasar tradisional ini cukup tinggi.
“Ada ratusan pedagang sayuran keliling dan pedagang lainnya yang kulakan di pasar ini. Kalau dirata-rata satu orang pedagang modalnya Rp 2 juta saja, sudah lebih Rp 2 miliar uang yang berputar,” terangnya, pada Selasa, 8 Agustus 2023.
Ia menambahkan, Pasar Pagi memiliki andil besar dalam meningkatkan dan memajukan laju perekonomian di Salatiga. Bahkan, bisa menjadi salah satu penggerak roda perekonomian masyarakat.
Selain itu, keberadaan Pasar Pagi Salatiga ini juga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat dan pendapatan daerah melalui sektor retribusi.
“Yang pasti, pasar ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Senada, pedagang lain Sumiyati (53) mengaku bahwa selama ini pertumbuhanperdagangan di Salatiga cukup baik. Bahkan, sekarang Pasar Pagi Salatiga menjadi tujuan tempat belanja masyarakat dari daerah lain, seperti Getasan, Tengaran, Pabelan, Bringin, Kabupaten Semarang dan daerah lain di Boyolali.
Namun demikian, imbuhnya, operasional Pasar Pagi masih membutuhkan perhatian dari pemerintah.
“Utamanya terkait dengan sarana dan prasarana,” ucapnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Koran Lingkar)