DEMAK, Lingkarjateng.id – Jumlah pencari kerja di Kabupaten Demak sampai dengan bulan September 2022 sebanyak 8.248 orang. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Dinnakerind) Kabupaten Demak, Agus Sukiyono.
Agus menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak melalui Dinnakerind Kabupaten Demak terus berupaya mengurangi angka pengangguran di wilayahnya. Salah satunya bekerja sama dengan LPKS, BLK komunitas dan dinas-dinas terkait untuk melatih para pencari kerja.
“Untuk melatih angkatan kerja baru atau pencari kerja yang usianya 35 tahun ke bawah di Kabupaten Demak Dinnakerind Demak bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) dan Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas serta dinas-dinas terkait,” katanya, belum lama ini.
Ia juga mengatakan bahwa pelatihan yang dilakukan merupakan pelatihan berbasis kompetensi.
“Kita adakan pelatihan-pelatihan berbasis kompetensi seperti pelatihan berbasis kompetensi tata boga, pelatihan berbasis kompetensi tata kecantikan rambut, pelatihan SDM blending tembakau, pelatihan wirausaha baru make up artis,” terangnya.
Sementara, masa pelatihan diberikan kepada para pencari kerja minimal 160 jam.
“Dalam satu tahun setelah kami sendiri yang melakukan pelatihan terus ada juga LPKS dan juga BLK komunitas. Itu kita mempunyai partner kerja dengan mereka 55 buah,” tuturnya.
Di sisi lain, lanjutnya, LPKS juga menerima pelatihan mandiri. Tujuan untuk mengurangi angka pengangguran.
“Dalam setahun rata-rata kalau digabung dengan kami itu meluluskan dari PBK ada 5000 orang,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa setelah dilakukan pelatihan akan dilakukan tes. Setelah lulus tes para peserta akan mendapatkan sertifikat. Kemudian dari ilmu yang didapatkan dari pelatihan tersebut, ada yang masuk perusahaan ada juga yang membuka usaha sendiri.
“Maka orang-orang ini dilatih untuk nanti pilihannya ada dua, bekerja di perusahaan atau membuka usaha sendiri. Contohnya kalau keterampilan menjahit itu akan langsung disalurkan ke perusahaan yang sudah MOU dengan kita. Untuk tata rias selain bekerja di salon-salon yang sudah terkenal dan besar dia juga buka praktik di rumah untuk melayani orang-orang yang mau menggunakan jasanya baik datang ke tempatnya ataupun jemput bola,” pungkasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)