SALATIGA, Lingkarjateng.id – Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rahmadi mengungkapkan pengelolaan homestay di Kota Salatiga harus dilakukan secara bertahap. Karena, dalam pengelolaan homestay dalam dunia tourism atau wisata, yang dijual tidak hanya kemewahan, namun keunikan yang dimiliki homestay itu sendiri.
Hal ini disampaikan Pj Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi saat membuka kegiatan Pelatihan Pengelolaan Usaha Homestay di Kota Salatiga oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar) di Hotel Le Beringin Salatiga pada Selasa, 4 Oktober 2022.
“Tentukan segmen apa yang akan diambil. Jangan keplengkang (ujug-ujug). Harus dilakukan secara bertahap dan runut terhadap penataannya. Yang pasti dalam dunia kunjungan wisata (tourism) yang dijual bukan kemewahan saja melainkan juga keunikannya,” jelas Sinoeng N Rachmadi.
Syarat dalam pengelolaan homestay, lanjutnya, harus diperhatikan dan terpenuhi. Karena, aspek ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan dan pengelolaan homestay ke depan.
Sinoeng menegaskan, homestay harus bersih dalam segmentasi apapun baik kecil, menengah maupun besar. Sebab jika tidak bersih maka akan tercoret dari pengunjung yang akan menginap.
Bersih itu dalam arti sehat, sirkulasi lancar, memenuhi persyaratan kesehatan, kebersihan lingkungan dan sanitasinya.
“Kemudian keramahtamahan (hospitality) harus dilakukan dengan baik kepada pengunjung yang datang. Pengelola homestay mencari ciri khas agar berbeda dengan homestay lainnya. Sehingga akan menarik pengunjung untuk menginap,” katanya.
Sebuah homestay, bisa dianggap sebagai sebuah penginapan layaknya kita dirumah, dengan latar belakang zaman dulu atau di setting kondisinya agar memunculkan kenangan pada masa lalu.
Sekretaris Disbudpar Salatiga, Petrus Mas Sentot mengatakan pelatihan usaha homestay ini diikuti 40. Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, kemampuan para pengelola homestay atau pondok wisata dalam melakukan inovasi dan meningkatkan manajemen dan bernilai jual di industri pariwisata.
“Kemampuan pengelola homestay bisa meningkat, pengelola villa kelompok sadar wisata, pengelola destinasi wisata, agar mempunyai terobosan yang menarik dalam rangka untuk mendukung pariwisata di Kota Salatiga,” jelas Petrus Mas Sentot. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)