SEMARANG, Lingkarjateng.id – Operasi Pekat Candi 2024 yang digelar Polda Jawa Tengah dari 6-25 Maret 2024 berhasil mengungkap 2.189 kasus dan mengamankan 3.579 pelaku.
Mereka ditangkap dari kasus-kasus yang berbeda, mulai dari perjudian, penyalahgunaan bahan peledak, perzinaan, miras, narkoba, hingga premanisme.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi pada sebuah konferensi pers yang dilangsungkan di Lobby Mapolda Jateng, Rabu, 27 Maret 2024 mengungkapkan operasi digelar bertujuan untuk mereduksi tindak kriminalitas pada saat Ramadhan dan jelang Lebaran.
“Adapun rincian hasil ungkap operasi pekat antara lain kasus perjudian sejumlah 152 kasus dengan menangkap 344 tersangka, kasus penyalahgunaan petasan atau bahan peledak sejumlah 81 kasus dengan 98 tersangka, kasus miras diungkap 900 kasus dan 930 tersangka,” kata Kapolda.
Pihaknya menambahkan, perzinaan menjadi kasus dengan jumlah pelaku terbanyak.
“Kemudian kasus perzinahan dilakukan kegiatan ungkap kasus di 812 lokasi dan menangkap 1904 pelaku, kasus premanisme diungkap 68 kasus dan 90 pelaku, serta kasus narkoba yang mana diungkap 176 kasus dengan 213 tersangka,” tambahnya.
Operasi Pekat Candi 2024 juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya 410 kilogram bahan peledak, uang Rp 67 juta, 11 ribu botol miras, 79 sajam dan 11 senpi.
“Juga sejumlah barang bukti lain hasil kejahatan narkoba antara lain 2.174 gram sabu, 294 butir ekstasi, 980 gram ganja dan 65 ribu butir obat berbahaya,” terangnya.
operasi pekat yang dilaksanakan Polda Jateng berjalan lancar dan melampaui target. Namun pemberantasan penyakit masyarakat, tidak bisa dilakukan oleh jajaran kepolisian saja. Oleh sebab itu, Kapolda juga mengajak masyarakat ikut menciptakan situasi yang aman dan kondusif selama Ramadhan hingga Lebaran.
“Pada bulan Ramadhan ini, masyarakat dimohon partisipasinya untuk senantiasa menciptakan situasi kamtibmas kondusif,” tandasnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)