PATI, Lingkarjateng.id – Rombongan Majelis Darul Abbas asal Desa Sambiroto, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati mengalami kecelakaan saat hendak menghadiri pengajian. Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Pati-Tayu, tepatnya di Desa Ngemplak Lor, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati sekitar pukul 17.30 WIB pada Minggu, 14 Agustus 2022.
Kapolsek Margoyoso, Iptu Imam Basuki mengatakan, rombongan berangkat menggunakan Elf Isuzu dengan nomor polisi S-7060-J melaju dari arah utara ke selatan atau dari arah Tayu menuju Pati.
“Kronologis kejadian, Isuzu elf S-7060-J berjalan dari arah utara menuju ke arah selatan. Searah di depannya berjalan sepeda motor yang tidak diketahui identitasnya,” kata Iptu Imam Basuki.
Ia mengatakan, berdasarkan keterangan dari dua saksi mata yakni Kasbun dan Heri Sunarwan yang merupakan warga Desa Ngemplak Lor, kronologi bermula ketika Elf berusaha menyalip sepeda motor yang melaju di depannya.
Sepeda motor tersebut tiba-tiba oleng ke kanan dan membuat sopir Elf, Maftuh yang merupakan warga Desa Luwang, Kecamatan Tayu banting setir ke kanan hingga membuat Elf terbalik dan terseret kurang lebih 15 meter.
“Sesampai di tempat kejadian, Isuzu Elf S-7060-J berusaha mendahului sepeda motor. Karena jarak terlalu dekat, sepeda motor berjalan oleng ke kanan. Kemudian Isuzu elf S-7060-J berusaha menghindar ke kanan hingga terbalik dan terseret di badan jalan sebelah Barat sejauh kurang lebih 15 meter,” jelasnya.
Akibat peristiwa tersebut, tiga santri mengalami luka cukup parah dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Pati untuk menjalani perawatan.
Iptu Imam Basuki menerangkan, ketiga santri tersebut bernama Rendy Tabah Setyo Budi yang mengalami luka patah tangan sebelah kiri dan lecet pada kaki. Sedangkan Muhammad Abdul Rohim mengalami lecet pada tangan dan kaki. Sementara Afwan Mabruri mengalami luka robek pada bagian kepala dan lecet pada kaki.
Akan tetapi, berdasarkan informasi yang dihimpun dari akun Facebook @Dek Rani Songopapat II, korban bernama Rendy Tabah Setyo Budi harus dilarikan ke Rumah Sakit yang ada di Solo karena mengalami patah tangan yang cukup parah. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)