PATI, Lingkarjateng.id – Wakil Ketua I DPRD Pati sekaligus CEO Persipa Pati, Joni Kurnianto sambat lantaran kompetisi Liga 2 dihentikan sementara oleh PSSI beberapa waktu lalu.
Seperti diberitakan, kompetisi Liga 2 untuk sementara tidak digulirkan akibat dari tragedi Kanjuruhan di Malang yang menewaskan ratusan korban jiwa.
Joni Kurnianto sebagai pemilik klub kontestan Liga 2 Persipa Pati merasa terbebani soal finansial Persipa Pati. Hal ini lantaran harus menanggung beban gaji pemain di tengah ketidakpastian kompetisi yang berdampak pada tidak adanya pemasukan.
“Kami sebagai pemilik klub sama saja memberikan gaji buta kepada para pemain. Kita kan tidak ada pertandingan, tidak ada penonton, tidak ada pemasukan. Kasihan nanti pemain dan orang-orang yang terlibat di industri sepak bola, mereka vakum tidak punya gaji, berhenti semua,” kata Joni Kurnianto.
Imbas Tragedi Kanjuruhan, Wakil Ketua I DPRD Pati Tunggu Kepastian Kelanjutan Liga 2
Induk sepak bola nasional, PSSI pun diminta tegas dalam mengambil keputusan terkait Liga Indonesia, akan dilanjutkan atau dihentikan. Sebagai pemilik klub yang baru pertama kali mentas di kancah sepak bola nasional, Joni jelas merasa dipusingkan dan dirugikan dengan berhentinya kompetisi.
Jika kompetisi akan dilanjutkan tanpa penonton, hal ini dirasa olehnya juga merugikan. Pasalnya, salah satu sumber pendapatan klub bersumber dari tiket penonton.
“Oleh karena itu, PSSI harus benar-benar melihat bahwa kasihan pemilik klub. Segera diputuskan mau jalan apa berhenti (Liga 2, Red). Vakumnya belum tahu sampai kapan. Dari PSSI kan masih menunggu keputusan FIFA dengan pemerintah, seperti apa kita belum jelas. Masih menunggu. Jangan dibawa ke ranah politis, ini sepak bola,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Manager tim berjuluk Laskar Saridin tersebut, Dian Dwi Budianto. Melalui media sosial Instagram miliknya, pria yang akrab disapa Blado ini mengaku berat dalam menunjang finansial klub. Apalagi sebagai tim promosi, kondisi keuangan klub jelas tidak mumpuni di tengah ketidakjelasan kompetisi Liga 2.
“Saya sebagai Manager merasa sangat berat untuk menunjang finansial tim Persipa Pati. Karena tidak ada kejelasan, apakah nantinya kompetisi tetap dijalankan atau tidak. Otomatis kita punya kewajiban tetap yaitu gaji pemain,” tulis Dian baru-baru ini. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)