PATI, Lingkarjateng.id – Beberapa SMP Negeri di Pati mengalami kekurangan murid. Hal itu diakui oleh Kabid Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Disdikbud Pati, Fauzin Futiarso, beberapa waktu lalu.
Fauzin mengatakan bahwa, ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan siswa yang masuk di SMP Negeri di Pati ini. Salah satunya yakni munculnya keberadaan Boarding School yang tumbuh di Kabupaten Pati.
“Hingga saat ini, yang marak yaitu berdirinya beberapa sekolah yang menginap atau boarding school dan lebih banyak diminati siswa atau orang tua siswa,” ujarnya.
Dorongan minat ini, kata Fauzin, tidak terlepas dengan peralihan pembelajaran luring (luar jaringan) ke daring (dalam jaringan). Pasalnya, Fauzin juga menduga banyak orang tua menilai pembelajaran secara daring atau online yang diberikan terbilang tidak terlalu efektif. Sehingga beberapa orang tua lebih memilih boarding school yang ada.
“Jadi penyelenggaraan sekolah secara daring ternyata kurang dinikmati orang tua. Orang tua meyakini pembelajaran offline itu sangat diperlukan mengingat pembelajaran itu tidak hanya mentransfer pelajaran. Namun juga memberikan teladan, perilaku hidup yang memiliki etika, tata krama, dan sopan santun, supaya mengedepankan budi pekerti yang luhur. Sedangkan untuk pembelajaran offline, orang-orang berpikir itu hanya ada melalui boarding school,” ujarnya.
Sedangkan di sisi lain, saat disinggung faktor terkait jumlah lulusan SD keseluruhan yang ada di Kabupaten Pati sendiri, Fauzin membantah jika Pati kekurangan lulusan SD. Perbandingan ini melihat lulusan SD tahun ini dan daya tampung atau kuota di SMP Negeri punya selisih cukup banyak.
Dikatakan oleh Fauzin, tahun ini lulusan SD semestinya memenuhi. Pasalnya, ada sekitar 14.000 siswa yang lulus dari SD, sedangkan tahun ini kuota SMPN di Pati sekitar 10.000 siswa.
“Seharusnya masuk ke SMPN tertampung. Tetapi ada beberapa SMPN yang tidak tercukupi karena ternyata siswa ada yang mendaftar ke pondok atau ke sekolah SMP swasta,” tambahnya.
Sebelumnya, berdasar data yang dikeluarkan oleh pihak Disdikbud ada 37 SMPN yang berstatus kurang dalam pemenuhan kuota siswa. Sedangkan untuk jumlah SMP di Kabupaten Pati sendiri ada 49 SMP. Untuk total siswa yang mendaftar di SMP Negeri sejumlah 9.069 siswa, padahal daya tampung siswa di SMP Negeri yang ada di Kabupaten Pati sebanyak 10.672 siswa. (Lingkar Network | Aziz Afifi – Koran Lingkar)