Ketua PSHT Cepu Blora Bantah Wisudawan Anggota Silat Gelar Konvoi hingga Diamankan Polisi

MENGAMANKAN: Aparat kepolisian mengamankan ratusan anggota silat yang gelar konovoi hingga meresahkan warga pada Senin, 31 Juli 2023 dini hari. (Hanafi/Lingkarjateng.id)

MENGAMANKAN: Aparat kepolisian mengamankan ratusan anggota silat yang gelar konovoi hingga meresahkan warga pada Senin, 31 Juli 2023 dini hari. (Hanafi/Lingkarjateng.id)

BLORA, Lingkarjateng.id – Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Cepu, Budiono, menepis kabar bahwa wisudawan anggota silat diamankan Polres Blora usai acara pengesahan warga baru pada Minggu, 30 Juli 2023.

Budiono saat dikonfirmasi mengatakan, 230 pemuda yang diamankan polisi merupakan penggembira, bukan wisudawan baru seperti kabar yang beredar. Bahkan, pihaknya dalam kegiatan tersebut tidak mengundang para penggembira.

“Tidak, mereka tidak kami undang, justru (penggembira) dilarang oleh pengurus maupun panitia. Jadi, yang diamankan polisi itu bukan calon wisudawan baru, melainkan para penggembira,” jelasnya, pada  Rabu, 2 Agustus 2023.

Sesepuh yang tinggal di RSS Karangboyo, Kecamatan Cepu ini menjelaskan, pengesahan warga baru PSHT Cabang Cepu tersebut diikuti sebanyak 257 peserta calon wisudawan dari berbagai kecamatan di Kabupaten Blora. 

“Peserta ada 192 putra dan 65 putri yang disahkan di Kyriad Hotel Arra Cepu. Mereka berasal dari Ranting Cepu, Sambong, Kedungtuban, Kradenan, Randublatung dan Jati yang dikawal petugas Polsek masing-masing wilayah. Jadi, tidak ada euforia meluapkan kegembiraan dengan konvoi yang mengganggu ketertiban umum,” terangnya.

Resahkan Warga, Polisi Amankan 230 Pesilat Usai Konvoi di Blora

Pihaknya menegaskan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

“Sudah, mulai dari Polsek Cepu sampai dengan Polres Blora untuk mendapatkan rekomendasi berkaitan dengan pemberitahuan sekaligus pengajuan perizinan dari Polres Blora dan setelah mendapatkan perizinan dari Polres Blora diteruskan ke Forkopimcam wilayah Kecamatan Cepu,” bebernya.

Dirinya mengimbau kepada seluruh wisudawan baru agar ajaran yang diperoleh selama latihan bisa diterapkan di lingkungan masing-masing.

“Setelah disahkan dan menjadi warga baru Persaudaraan Setia Hati Terate Cabang Administratif Cepu – Pusat Madiun jadilah sebagai panutan di masyarakat bisa menjadi contoh sesuai dengan didikan di SH Terate. Dididik menjadi manusia yang berbudi luhur, tahu benar dan salah, selalu berbakti kepada orang tua, agama, bangsa negara, beriman dan bertakwa serta memayu hayuning bawana,” paparnya.

Hal senada disampaikan oleh Maryadi selaku Ketua Dewan PSHT Cabang Cepu agar para warga baru bisa mengembangkan di wilayah masing-masing dan tetap berpedoman sesuai aturan organisasi.

“Sebagai warga baru Persaudaraan setia Hati Terate cabang administratif Cepu – Pusat Madiun, ke depan kembangkan SH Terate di wilayah masing-masing dengan mengutamakan ajaran, tradisi, dan aturan yang ada di SH Terate dan tetap berpedoman pada AD/ART Parapatan Luhur Tahun 2021,” ungkapnya.

Sebagai informasi, pengesahan warga baru PSHT Cabang Cepu dikawal personel Polres Blora dalam rangka pengamanan pada 30 – 31 Juli 2023.

Usai pengesahan warga baru PSHT itu terjadi konvoi. Sebanyak 230 remaja yan terlibat konvoi diamankan.

Dari 230 orang yang diamankan, sebanyak 210 orang berasal dari Tuban, Lamongan,dan Bojonegoro Jawa Timur. Sementara warga asli Blora sebanyak 22 orang.

“Kita temukan 17 orang dalam kondisi mabuk, 5 orang wanita dan Ger motor yang dimodifikasi menjadi senjata. Setelah dilakukan penggeledahan, tidak ada yang membawa senjata tajam,” ujar Kapolres Blora, AKBP Agus Puryadi.

Usai diperiksa dan diberikan pembinaan, ratusan remaja itu kemudian diserahkan kepada orang tua masing-masing. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version