JEPARA, Lingkarjateng.id – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara, Haizul Ma’arif mengingatkan pemerintah daerah untuk menanggapi dengan cepat Surat Edaran (SE) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait pencegahan dan antisipasi penyakit Hepatitis Akut misterius.
“Hepatitis Akut berbeda dengan Hepatitis yang disebabkan oleh virus Hepatitis A, B, C dan seterusnya, jadi kemungkinan lebih berbahaya,” kata gus Haiz, sapaan karib Haizul Ma’arif.
Seperti diketahui, data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), ada 169 kasus Hepatitis Akut di 11 negara di Eropa dan Amerika per tanggal 21 April 2022. Dengan rincian, sebanyak 114 kasus Hepatitis Akut dilaporkan dari Inggris, Spanyol, dan Israel melaporkan masing-masing 13 kasus dan 12 kasus Hepatitis Akut.
Ketua DPRD Jepara Nilai Tradisi Lomban Lestarikan Budaya Lokal
Selanjutnya, Amerika Serikat tercatat memiliki 9 kasus Hepatitis Akut. Diikuti oleh Denmark, Irlandia, dan Belanda dengan kasus Hepatitis Akut masing-masing sebanyak 6 kasus, 5 kasus, dan 4 kasus.
Kemudian, Norwegia dan Prancis melaporkan masing-masing sebanyak 2 kasus Hepatitis Akut. Sementara itu, Rumania dan Belgia masing-masing melaporkan sebanyak 1 kasus Hepatitis Akut.
Meskipun dari data tersebut banyak terjadi laporan kasus Hepatitis Akut yang terjadi di negara-negara lain, Gus Haiz berharap masyarakat tidak panik terlebih dahulu.
Ketua DPRD Jepara Nilai Tradisi Lomban Lestarikan Budaya Lokal
“Untuk masyarakat Jepara khususnya, jangan panik terlebih dahulu, tapi harus meningkatkan kewaspadaan dan juga pengetahuan gejala-gejala awal penyakit Hepatitis Akut tersebut sebagai upaya pencegahan dini,” imbau Gus Haiz.
Lebih lanjut, Gus Haiz meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) maupun pusat beserta dinas dan kementerian terkait untuk bergerak cepat melakukan investigasi lebih lanjut. Hal itu guna mengantisipasi kasus Hepatitis Akut agar tidak menimbulkan keresahan dan kepanikan di kalangan masyarakat.
Gus Haiz menambahkan, dirinya akan langsung mengomunikasikan dengan Komisi C DPRD Jepara. Untuk selanjutnya berkoordinasi dengan pemerintah dan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) untuk mengantisipasi kasus Hepatitis Akut yang mulai masuk ke Indonesia.
“Kami akan berkomunikasi dengan Komisi C untuk berkoordinasi dengan pemerintah dan DKK untuk mengecek sejauh mana persiapan dan penanggulangan dalam menghadapi kasus Hepatitis Akut,” pungkas Gus Haiz. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)