KUDUS, Lingkarjateng.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, mengajak masyarakat untuk lebih mewaspadai potensi kebakaran yang dimungkinkan terjadi selama musim kemarau, menyusul kasus kebakaran yang terjadi selama sepekan terakhir.
“Pada musim kemarau seperti sekarang, bahaya kebakaran selalu mengancam. Untuk itu, perlu peningkatan kewaspadaan dini,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Munaji di Kudus, pada Senin, 21 Agustus 2023.
Menurut dia, ada beberapa pilihan yang paling bijak untuk mencegah terjadinya bencana kebakaran rumah atau tempat usaha. Di antaranya, waspada terhadap penyebab kebakaran mulai dari jaringan instalasi kelistrikan, kompor gas, lilin atau lampu minyak tanah, puntung rokok, dan obat nyamuk bakar.
Ditinggal Kerja, Sebuah Rumah di Kajeksan Kudus Hangus Terbakar
Untuk lahan, ia meminta masyarakat tidak membakar sembarangan. Hal ini karena angin dan cuaca panas menimbulkan api merambat dengan cepat.
“Kami juga berharap dukungan pemerintah desa maupun warga ketika ada kebakaran untuk ikut membantu memadamkan,” ujarnya.
Kasus kebakaran yang terjadi selama sepekan terakhir, kata dia, sudah ada dua kasus, yang pertama menimpa dua rumah di Desa Medini, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, pada Jumat, 18 Agustus 2023 pukul 15.00 WIB. Sedangkan yang terbaru pada Senin, 21 Agustus 2023 di Kelurahan Kajeksan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus.
Penyebab kebakaran, diduga akibat korsleting listrik yang memunculkan api, kemudian membakar perlengkapan tidur dari salah satu kamar dan merembet ke seluruh bagian bangunan.
Saat terjadi kebakaran, imbuh dia, tidak pemiliknya karena sedang bekerja, sehingga tidak ada korban jiwa.
BPBD Kudus bersama tim relawan dalam melakukan pemadaman sudah berupaya maksimal, namun karena lokasinya yang berada di pemukiman padat penduduk sehingga petugas harus bekerja ekstra keras. Sedangkan kerusakan bangunan mencapai 70 persen.
Akibat peristiwa tersebut, pemilik rumah bernama Saeful Jama’ah (59) mengalami kerugian sekitar Rp 120 juta karena hampir semua perabot rumah dan barang berharga ludes terbakar. (Lingkar Network | Anta – Lingkarjateng.id)