BLORA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Perusahaan Umum Daerah (PD) Dharma Jaya sepakat untuk membeli sapi-sapi milik para peternak dari Kabupaten Blora.
Kesepakatan tersebut, dituangkan dalam penandatanganan nota kesepakatan perjanjian kerja sama antara Direktur Utama PD Dharma Jaya Jakarta, Raditya Endra Budiman, dengan Ketua KUD Wargo Tani Jiken, Sukono mewakili koperasi peternak sapi yang ada di Kabupaten Blora di Kantor PD Dharma Jaya Jakarta Timur, Selasa (24/05).
Tertuang dalam kesepakatan kerja sama tersebut, PD Dharma Jaya sebagai pihak pertama akan membeli sapi dari peternak melalui koperasi dengan harga minimal yang telah disepakati sejak awal, berdasarkan berat hidup sapi. PD Dharma Jaya juga akan menempatkan petugas di Blora untuk monitoring terhadap perkembangan pertumbuhan sapi di kandang-kandang ternak secara rutin sekaligus memonitor pengiriman sapi dari Blora ke Jakarta.
Sementara itu, KUD Wargo Tani Jiken sebagai pihak kedua, menyediakan pakan ternak dari perusahaan pakan ternak yang ditunjuk dengan dibantu oleh dinas teknis Blora dalam proses pendampingan. Termasuk, melakukan penjualan sapi ke Dharma Jaya dan memastikan memiliki permodalan yang cukup dalam pelaksanaan pekerjaannya.
Dinkominfo Blora Gandeng Karang Taruna Gelar Sosialisasi Cukai
Dirut PD Dharma Jaya Raditya Endra Budiman menyampaikan, rintisan penandatanganan kerja sama dengan Kabupaten Blora yang kini terwujud, melalui proses panjang. Dikatakan, pihaknya sempat datang langsung ke Blora dan mengakui memang potensi sapinya bagus.
“Untuk itu, kita siap menjalin kerja sama. Terlebih, saat ini Jakarta memang sangat butuh banyak pasokan daging sapi,” ungkap Raditya.
Gubernur DKI Jakarta, yang diwakili Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) Suharini Eliawati sangat mendukung jalinan kerja sama PD Dharma Jaya dengan Kabupaten Blora.
“Program swasembada daging sapi memang terus didorong sesuai misi Pak Gubernur. Karena Jakarta kebutuhannya tinggi dan tidak memiliki lahan peternakan. Maka, kerja sama dengan daerah lain sangat dibutuhkan. Kami rasa Blora ini tepat, apalagi Blora merupakan daerah penghasil populasi sapi terbesar di Jateng,” ujar Elly, sapaan akrabnya.
Menurutnya, dibanding Nusa Tenggara atau Madura, jarak Blora ke Jakarta juga lebih dekat. Sehingga, ongkos kirimnya juga akan lebih hemat. Dijelaskan Elly, Pemprov DKI Jakarta setiap minggu kebutuhan dagingnya mencapai 274 ton. Untuk Idul Adha, biasanya kebutuhan sampai 21 ribu ekor. Sedangkan Blora, datanya ada sekitar 270 ribu ekor sapi.
Pihaknya pun berharap, ke depan yang dikirim ke Jakarta tidak berupa sapi hidup lagi, namun sudah berupa daging beku atau produk turunan, seperti bakso atau sosis sejenisnya.
“Sehingga, keuntungannya bagi Jakarta akan bebas limbah sisa penyembelihan, apalagi lahan kandang kita juga minim. Sedangkan di Blora sendiri, bisa membuka lowongan pekerjaan melalui rumah potong hewannya dan limbahnya untuk mendirikan pemupukan pertanian,” bebernya.
Terpisah, Bupati Blora Arief Rohman menyampaikan, dibangunnya kerja sama pemasaran sapi antara Blora dengan Jakarta karena Blora merupakan daerah berbasis pertanian dan peternakan. Sehingga, butuh partner untuk memasarkannya.
“Di sini kami lihat, DKI Jakarta sangat berpotensi menjadi mitra Blora. Tidak hanya sapinya dijual ke Jakarta, namun juga memberikan pembinaan untuk para peternak, agar sapi yang dihasilkan bisa sesuai standar yang dibutuhkan. Apalagi saat ini Blora bebas wabah PMK, sehingga menjadi nilai plus,” terang Bupati.
Pihaknya juga berharap, dengan adanya kerja sama ini bisa mendorong 271 desa se-Kabupaten Blora untuk membangun usaha peternakan komunal lewat BUMDes agar peternakan di Blora tidak hanya sebagai raja kaya, namun mulai diarahkan pada industri peternakan.
Disampaikan, tahun ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora akan membangun RPH modern di selatan Pasar Induk Sido Makmur Blora. Sehingga, diharapkan ke depan sapinya bisa disembelih dan diolah dulu di Blora sebelum dikirim ke Jakarta.
“Tidak hanya sapi, semoga ke depan kerja sama ini bisa kita kembangkan untuk peternakan kambing, ayam, hingga telur ayam termasuk kerja sama pemasaran hasil pertanian hortikultura,” pungkasnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)