PATI, Lingkarjateng.id – Jalan Sukolilo-Prawoto di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati kondisinya masih rusak parah. Setidaknya pada Senin, 10 Juli 2023 terpantau kondisi jalan masih nampak lubang-lubang di badan jalan. Salah satu titik akses jalan dari Sukolilo, yakni menuju arah Desa Wegil tidak terhitung banyaknya lubang yang harus dihindari oleh pengendara. Sebab kondisi lubang cukup parah, kedalamannya ditaksir 10-20 sentimeter.
Kondisi tersebut diperparah dengan adanya lubang yang terlihat ditutup dengan batu kapur yang tidak rata. Sehingga kondisi Jalan Sukolilo-Prawoto, selain berlubang juga menjadi bergeronjal. Hal tersebut banyak dikeluhkan para pengguna jalan karena terpaksa harus mengurangi laju dalam berkendara.
“Kalau lewat sini Sukolilo-Prawoto harus hati-hati. Banyak lubangnya di sini itu. Apalagi banyak batu-batunya. Badan jadi getar dan sakit semua,” ujar Supriyo (37), salah satu pengendara yang melintas di ruas Jalan Sukolilo-Prawoto.
Senada, Nana salah seorang pengendara yang melewati ruas Jalan Sukolilo-Prawoto juga mengaku prihatin dengan kondisi jalan yang sangat rusak. Ia berharap, agar ke depan pemerintah dapat segera melakukan perbaikan.
“Karena ini akses utama, mau tidak mau lewat sini. Harapannya, pemerintah bisa segera melakukan perbaikan. Biar kita juga merasakan hasil pembangunan yang merata,” ungkapnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Pelaksana Tugas Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Hasto Utomo, menjelaskan bahwa selama ini pihaknya telah melakukan perbaikan Jalan Sukolilo-Prawoto, akan tetapi memang dalam pembangunannya masih difokuskan di Prawoto.
“Kami fokus di Prawoto karena kerap kebanjiran. Tapi belum teratasi semua karena kendaraan over tonase di sana sehingga jalannya rusak,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hasto menyebut jika penanganan jalan tersebut sudah dilakukan melalui paket peningkatan jalan senilai Rp 2 miliar.
“Perbaikan ruas jalan itu panjangnya sekitar 1 kilometer, lebar 660 meter. Sementara, untuk 400 meter menggunakan beton dan aspal hotmix 260 meter,” ucapnya.
Hasto menambahkan, saat ini Pemerintah Kabupaten Pati melalui DPUTR Pati juga telah mengusulkan perbaikan ruas jalan dengan nilai mencapai Rp 12 miliar.
“Kami usulkan dengan panjang 2,5 kilometer, lebarnya 6 meter. Fokusnya Desa Kedungwinong, Wegil, dan Prawoto. Informasinya ikut gelombang dua pada Oktober,” tuturnya.
Sebelumnya, pada Desember 2022 lalu, Jalan Sukolilo-Prawoto memang sudah dilakukan pemeliharaan. Akan tetapi kualitas perbaikan jalan hanya dengan sistem tambal sulam menggunakan aspal. Menurut warga setempat, tambal sulam dengan aspal ini tidak dapat bertahan lama apalagi jika akses jalan tersebut dilalui truk pengangkut tambang galian C.
“Saya pikir perbaikannya itu dicor biar kuat, tapi hanya ditambal sulam. Paling sebulan lagi sudah rusak, percuma,” ujar Warga Desa Wegil, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Hartono.
Hal ini turut dibenarkan oleh Plt Kabid Bina Marga DPUTR Pati, Hasto Utomo, bahwa tambal sulam dengan aspal memang rawan membuat jalan kembali rusak.
“Ya, benar. Pemeliharaan yang tambal sulam pakai latasir memang rawan rusak kalo yang lewat truk tambang galian C yang overload, jalan kabupaten kelas 3 maksimal 8 ton. Rencana 2023 titik-titik yang rawan akan dicor beton yang lainnya pake hotmix,” terang Hasto. (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Koran Lingkar)