BATANG, Lingkarjateng.id – Dalam rangka HUT ke-6 Paguyuban Tenaga Honorer Pendidik dan Kependidikan (Pagardika) Batang, sejumlah tenaga honorer melakukan curhat kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang meminta ada perekrutan Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Guru saja itu belum semuanya terakomodir menjadi ASN dan PPPK. Kami banyak sekali harapan ke Pemkab Batang,” kata Ketua Pagardika Batang, Soebono saat ditemui usai jalan sehat di Alun-Alun Kabupaten Batang pada Kamis, 25 Agustus 2022.
Klasifikasi guru pun masih terbagi lagi, mulai dari guru kelas, guru PJOK, guru Pendidikan Agama Islam. Kemudian, guru mapel yang di SMP. Apalagi saat ini guru TK pun hingga kini masih belum dapat formasi.
“Jumlah seluruh anggota Pagardika Batang sendiri berjumlah 2.400 orang di seluruh Kabupaten Batang dan itu bisa jadi ASN semua,” harapnya.
Selain guru, banyak tenaga kependidikan yang juga belum ada formasi baik Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hingga PPPK, contohnya tenaga administrasi, operator, tenaga perpustakaan, hingga penjaga.
“Mudah-mudahan tahun depan ada formasi, tapi juga sampai sekarang belum ada kepastian formasi tenaga kependidikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Batang, Achmad Taufiq mengatakan bahwa pemerintah pusat harus bisa memperhatikan nasib tenaga honorer pendidik dan tenaga kependidikan. Sebab, realita jumlah guru dan tenaga kependidikan masih kurang.
“Realita di lapangan, guru ini benar benar kurang. Jumlah guru dengan jumlah kelas itu lebih banyak jumlah kelas. Itu artinya gurunya kurang,” jelasnya.
Ia berharap, pada momentum HUT Pagardika semua anggotanya bisa diangkat menjadi ASN. Jika tidak bisa sekaligus, maka bisa dilakukan secara bertahap.
Ia juga menyampaikan, pada tahun 2022, 815 guru honorer Batang akan diangkat jadi PPPK. Sisanya, kisaran 1.000 guru honorer akan diajukan menjadi PPPK pada tahun 2023. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)