SALATIGA, Lingkarjateng.id – Harga daging ayam ras di Kota Salatiga masih mengalami fluktuasi. Bahkan beberapa pasai tradisional di Salatiga harganya berbeda-beda.
Berdasarkan pantauan di Pasar Rejosari harga daging ayam naik menjadi Rp38.000 per kilogram. Sebelumnya berkisar Rp35.000 per kilogram.
Kemudian di Pasar Blauran harganya berkisar antara Rp33.500 hingga Rp34.500 per kilogram. Sedangkan harga daging ayam di Pasar Raya Salatiga berkisar antara Rp34.000 hingga Rp35.000 per kilogram.
Fluktuasi harga ini dikeluhkan pedagang, sebab perubahan harga akan berpengaruh pada penjualan. Terlebih mereka tidak bisa memprediksi harga bakal naik atau turun.
“Kalau harga naik turun dan tidak bisa diprediksi, tentu membuat kami bingung. Konsumen tentunya juga akan bertanya-tanya,” kata pedagang di Pasar Raya, Rumiyati (52), pada Jumat, 11 Agustus 2023.
Menurut Rumiyati, dalam kondisi harga yang tidak menentu, pedagang harus menyediakan modal lebih untuk cadangan. Disisi lain juga harus mengurangi stok untuk menekan kemungkinan adanya kerugian.
“Ya harus jeli melihat pasar. Jika permintaan tinggi, baru berani kulakan banyak,” ungkapnya.
Dia berharap harga ayam hidup maupun harga jual daging ayam bisa stabil.
“Kalau harga stabil, jualan lebih enak. Pikiran tidak capek,” ucapnya.
Sementara itu, kenaikan harga daging ayam juga dikeluhkan konsumen. Mereka merasa berat untuk membeli daging ayam di atas Rp34.000 per kilogram.
“Saya kaget ketika mengetahui harga daging ayam Rp38.000 per kilogram. Akhirnya saya enggak jadi beli. Harga segitu sangat mahal bagi saya. Mending buat belanja yang lain,” kata Yuni (38) warga Dukuh, Sidomukti. (Lingkar Network | Angga Rosa – Koran Lingkar)