DEMAK, Lingkarjateng.id – Harga cabai dan telur ayam di Pasar Bintoro, Demak, kembali melonjak. Kenaikan harga mulai Rp 2 ribu per kilogramnya.
Harga cabai yang semula berkisar antara Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu, kini menjadi Rp 22 ribu sampai Rp 24 ribu per kilogramnya. Sedangkan harga telur masih dengan harga Rp 32 ribu per kilogram.
Salah satu pedagang di Pasar Bintoro Demak, Siti Marlina mengatakan bahwa saat ini harga cabai rawit dan cabai merah mencapai Rp 24 ribu.
“Tergantung cabai lokal atau cabai Bandungan, kalau cabai rawit lokal itu malah lebih murah kisaran Rp 15 ribu, kalau ini cabai bandungan per kilogramnya Rp 24 ribu,” katanya, Rabu, 26 Juli 2023.
Menurutnya, kemungkinan harga cabai akan mengalami penurunan karena sebagian wilayah sekitar Demak tengah masa panen.
“Cabai merah juga sama Rp 24 ribu per kilogramnya. Kemungkinan besuk turun harganya, karena dapat panenan dari Bandungan,” ujarnya.
Senada dengan Marlina, pedagang lain, Munawaroh, mengatakan bahwa saat ini harga cabai mengalami kenaikan antara Rp 2 ribu hingga Rp 4 ribu per kilogram.
“Kalau cabai malah naik kira-kira tiga hari yang lalu, cabai rawit naik Rp 2 ribu awalnya saya jualnya Rp 20 ribu sekarang Rp 22 ribu, kalau yang merah itu naiknya malah Rp 4 ribu, awalnya Rp 20 ribu sekarang jadi 24 ribu,” kata Munaworah.
Selain cabai, dirinya mengatakan harga telur di beberapa bulan sebelumnya mengalami kenaikan. Hingga saat harga telur mencapai Rp 32 ribu per kilogramnya.
“lha kalau ini harga telur malah nggak turun-turun, ini kan sudah naik di beberapa bulan terakhir ini untuk telur ayam sekarang ini Rp 32 ribu, ini bisa dikatakan stabil karena beberapa bulan terakhir ini harganya segitu,” ucapnya.
Beda halnya dengan Kiswati, dirinya menentukan harga jual dengan mengikuti harga dari peternak ayam petelur.
“Kalau saya ngikut dari harga jual peternaknya, kalau harga dari mereka naik ya saya ikut naik, kalau turun ya ikut turun, lha saat ini turun Rp 1 ribu,” katanya.
Menurutnya, harga telur ayam saat ini justru mengalami penurunan, sebab ia masih mudah mendapatkan pasokan dari peternak langsung.
“Awalnya itu Rp 31 ribu sekarang Rp 30 ribu, karena saya ambil telur langsung banyak kok 150 peti langsung di kandangnya, kalau beli di sini malah nggak bisa jual, makanya langsung ke peternaknya ngirim ke sini,” ujarnya. (Lingkar Network | M Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)