Hadapi El Nino, Dispertan Grobogan Pastikan Stok Pangan Aman

Hadapi El Nino Dispertan Grobogan Pastikan Stok Pangan Aman

GILING PADI: Petani sedang menggiling padi hasil panen, menghadapi El Nino, stok pangan dipastikan aman. (Eko Wicaksono/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Di tengah krisis air menghadapi puncak El Nino yang diperkirakan jatuh pada bulan Agustus-September, kebutuhan pangan di Kabupaten Grobogan dipastikan masih aman.

Bahkan, kemungkinan besar saat musim hujan hingga akhir tahun 2023, stok beras masih aman karena padi yang dipanen bersumber dari petani lokal Kabupaten Grobogan.

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Grobogan, Sunanto mengatakan bahwa, sampai saat ini belum ada laporan terkait lahan yang terdampak musim kemarau. Sebab, tanaman yang ditanam untuk saat ini tidak begitu banyak membutuhkan air.

Kekeringan di Grobogan, Pemdes Diimbau Aktif Data Warga untuk Dapat Bantuan Air Bersih

“Untuk saat ini, tanaman yang membutuhkan air banyak, belum ditanam. Hanya cukup disiram saat ini masih cukup. Belum ada laporan puso atau gagal panen,” kata Sunanto, pada Senin, 31 Juli 2023.

Terkait kesiapan stok pangan menghadapi El Nino, ia memaparkan bahwa, produksi padi di Kabupaten Grobogan secara data BPS tahun 2022 sebesar 785.000 ton gabah kering giling atau 500.000 ton beras. Sementara, konsumsi beras 1,5 juta penduduk Kabupaten Grobogan sebesar 150.000 ton. Dengan data tersebut, produksi beras masih surplus 350.000 ton.

“Jadi untuk panen yang sekarang, itu bisa menghasilkan 65 ribu ton padi dengan luas lahan 10 ribu hektar. Jadi saya optimis untuk stok pangan di Kabupaten Grobogan masih aman,” tegasnya.

Terdampak Kekeringan, 2 Desa di Grobogan Dapat Bantuan Air Bersih

Pihaknya memperkirakan, musim tanam akan diadakan bulan September, karena menunggu musim hujan dan aliran air dari Waduk Kedung Ombo.

Untuk menghadapi El Nino, Dispertan telah melakukan berbagai langkah. Salah satunya sosialisasi kepada petani dengan menanam komoditas yang tidak banyak membutuhkan air. Misalnya menanam kacang hijau, tembakau, dan jagung.

“Mempersiapkan pompa air untuk daerah-daerah apabila terjadi kekeringan tetapi masih ada sumber air. Serta membangun sumur-sumur gali sawah untuk cadangan air,” imbuhnya.

Dirinya juga menyebut akan mempersiapkan MT 1 setelah air tersedia. Namun, jika El Nino masih berlanjut atau air belum tersedia, maka penanaman MT 1 ditunda.

“Saat ini melalui data yang terhimpun Dispertan, Kabupaten Grobogan baru panen padi sekitar 10 ribu hektar di daerah Gubug, Tanggungharjo, Godong, Karangrayung dan Godong sebelah selatan,” tuturnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Koran Lingkar)

Exit mobile version