KENDAL, Lingkarjateng.id – Sebanyak 15.000 santri hadir memadati Alun-Alun Kabupaten Kendal dalam rangka memeriahkan lomba pawai keagamaan Hari Santri Nasional 2022 pada Rabu, 26 Oktober 2022.
Para santri berjalan mengenakan kostum unik, pakaian adat lengkap dengan miniatur dan tulisan-tulisan menarik. Mereka berjalan dari Stadion Kebondalem menuju panggung kehormatan di Alun-Alun Kendal.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, didampingi Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki, Kapolres Kendal AKBP Jamal Alam, serta Dandim 0715/Kendal Letkol Inf Misael Marthen Jenry Polii menyapa para santri yang melakukan atraksi di depan panggung kehormatan.
Bupati Dico saat melepas peserta pawai mengatakan antusiasme para santri yang sangat luar biasa ini merupakan bukti solidaritas para santri dalam rangka memeriahkan rangkaian acara Gebyar Hari Santri 2022 Kabupaten Kendal.
“Bahwa yang hadir pada pawai ini kurang lebih 15.000 santri dari seluruh pondok pesantren di seluruh wilayah di Kabupaten Kendal. Ini adalah bukti solidaritas kebersamaan bahwa santri mampu bergotong royong memberikan kontribusi untuk pembangunan bangsa dan negara,” ujar Dico.
Panitia Hari Santri 2022 Kabupaten Kendal, M. Saefudin Al Huda menjelaskan, sebanyak 62 pondok pesantren di Kendal menerjunkan para santrinya untuk mengikuti pawai keagamaan serta Bazar One Pondok One Product.
“Jumlah yang ikut pawai keagamaan ini diluar dugaan. Target kami 5.000 santri, tapi ini yang ikut lebih dari 10.000 santri,” paparnya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Manba’ul Hikmah Kaliwungu Basyarohman menuturkan pada momentum Hari Santri 2022 ini, para bisa mengekspresikan kegembiraannya setelah dua tahun sempat terhenti akibat pandemi Covid-19.
“Ini hari rayanya santri, merupakan refleksi kegembiraan para santri, mereka semua silaturahmi dan membaur dengan para santri dari ponpes lain dengan penuh sukacita,” tutur Basyarohman.
Basyarohman berharap Pemkab Kendal akan terus memfasilitasi peringatan Hari Santri pada tahun-tahun berikutnya.
Pada kesempatan tersebut juga digelar Bazar One Pondok One Product yang diikuti puluhan pondok pesantren. Salah satunya diikuti oleh Pondok Pesantren Wasilatul Huda, Desa Tamangede, Kecamatan Gemuh, yang menyajikan aneka hiasan replika dari limbah kayu, botol dan kawat bekas.
Ketua Pondok Wasilatul Huda, Ahmad Mahrozi mengungkapkan, berbagai kreasi hiasan adalah hasil karya dari para santri di ponpesnya. Berbagai limbah disulap jadi hiasan dinding, media lukisan hingga replika pohon bonsai.
“Ini kami membuat kreasi dari kayu dan botol bekas. Semua kreasi anak pondok. Biasanya kami pasarkan melalui pameran-pameran maupun online. Harapan kami, produk asli buatan santri ini bisa lebih dikenal luas dan bisa lebih mudah dipasarkan,” ungkapnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)