Efek Galian C, Jalan Sumbersari-Beketel Pati Rusak Parah

RUSAK PARAH: Caleg Demokrat Supriyadi meninjau kondisi Jalan Sumbersari-Beketel, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jateng yang berdebu dan tidak tersentuh pembangunan. (Khairul Mishbah/Lingkarjateng.id)

RUSAK PARAH: Caleg Demokrat Supriyadi meninjau kondisi Jalan Sumbersari-Beketel, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jateng yang berdebu dan tidak tersentuh pembangunan. (Khairul Mishbah/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Jalan Desa Sumbersari-Beketel, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah rusak parah hingga dikeluhkan warga. Keluhan bahkan diluapkan warga melalui sebuah video yang viral di media sosial. Dalam video berdurasi satu menit itu, warga meluapkan kekesalannya karena selama bertahun-tahun jalan rusak tersebut tak tersentuh pembangunan.

Ditemui di lokasi, hal senada juga diungkapkan oleh Nurkholis, salah satu warga yang meluapkan keresahannya. Ia menyebut, semenjak adanya tambang galian C, Jalan Desa Sumbersari-Beketel semakin rusak. Parahnya lagi, hal tersebut tidak dihiraukan oleh penambang maupun pihak berwajib.

“Mereka hanya mengambil keuntungannya saja, tanpa dipikirkan kerugiannya yang diakibatkan karena kerusakan jalan ini,” tuturnya ketika ditemui di Desa Beketel, Kayen, pada Minggu, 16 Juli 2023.

Lebih lanjut, Nurkholis membenarkan bahwa selama ini tidak ada langkah perbaikan yang dilakukan pemerintah.

“Tak pernah ada perbaikan dari pemerintah. Paling mentok hanya dilakukan langkah pengurukan memakai batu padas. Kalau hanya begitu, nanti kalau hujan hilang lagi. Lubangnya semakin dalam lagi, rusak lagi, hancur lagi,” tambahnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Kusno, warga Desa Sumbersari. Menurutnya, selama ini warga harus menahan kepulan debu yang diakibatkan jalan rusak. Bahkan banyak tetangganya, yang berjualan di pinggir jalan tersebut ikut merugi karena banyaknya debu.

“Kalau kecelakaan jarang terjadi, tetapi lingkungan menjadi tidak nyaman karena debu. Pihak penambang tidak bertanggung jawab. Minimal agar masyarakat tidak merasa dirugikan akibat aktivitas galian mereka,” protesnya.

Di sisi lain, calon legislatif dari Partai Demokrat, Supriyadi, yang juga merupakan warga Kecamatan Kayen, menjelaskan bahwa kerusakan Jalan Sumbersari-Beketel itu mencapai 3 kilometer. Dan itu merupakan akses utama bagi warga sekitar.

“Jalan ini merupakan akses vital. Juga merupakan jalur alternatif penghubung sampai Kabupaten Blora. Tapi kondisinya parah begitu, apalagi yang di atas sana, sangat parah kondisinya. Melihat kondisi begini, pemerintah harus peka. Anggarannya sudah digedok beberapa triliun katanya, tetapi hasilnya mana?” kritiknya.

Supriyadi pun berharap, nantinya jika sudah terpilih jadi anggota DPRD Pati, ia akan mengawal proses pembangunan di daerah pemilihannya, yakni dapil 5 yang meliputi: Sukolilo, Kayen, Tambakromo, dan Gabus.

“Harus ada perwakilan dari daerah sini yang bisa mengawal pembangunan di daerah sini. Dan sebenarnya masyarakat sudah mulai cerdas dalam memilih wakilnya. Mana yang hanya memberi janji, mana yang bisa dipercaya, dan mana yang kerja sungguh-sungguh. Saya tak mau berjanji muluk-muluk, tapi nanti mari buktikan, kalau saya terpilih, aspirasi dari warga sini akan jadi prioritas,” tegas pria yang juga menjabat Direktur Lingkar TV ini.

Lebih lanjut, Supriyadi melihat kondisi sepanjang jalan Sumbersari menuju Beketel memang banyak debu beterbangan. Sebab banyak truk bermuatan padas yang over kapasitas. Selain menyebabkan jalan rusak, juga muatannya melimpah ke jalan dan itu menyebabkan debu yang berbahaya bagi pernafasan dan penglihatan.

“Saya melihat sendiri bagaimana warga yang hilir mudik terganggu, karena jalannya sempit serta rusak, ditambah debu. Jadi harapan kami, jangan sampai aspirasi rakyat ini dikesampingkan. Perwakilan rakyat harus berpartisipasi dan harus menunjukkan kepedulian nyata,” tutupnya. (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Koran Lingkar)

Exit mobile version