PATI, Lingkarjateng.id – Kasus yang membelit Kepala Desa Bulumanis Lor, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah soal dugaan penyelewengan dana desa, membuat jajaran perangkat Desa Bulumanis Lor mogok massal dan tidak berangkat kerja. Aksi mogok kerja itu membuat pelayanan masyarakat terhenti dan kantor desa juga mengalami kekosongan. Kondisi ini sudah berlangsung lebih dari seminggu.
Aksi mogok massal perangkat desa ini berawal dari musyawarah yang diikuti jajaran perangkat Desa Bulumanis Lor pada Sabtu, 29 April 2024 lalu.
“Dari hasil kesepakatan kemarin, kami memutuskan yang isinya akan mengosongkan pelayanan Pemerintah Desa sampai tanggal yang tidak ditentukan. Kemudian surat ini nantinya akan ditembuskan ke Pj Bupati Pati, Inspektorat, dan Dispermades, agar pemangku kekuasaan tahu kondisi di desa kami seperti apa,” ungkap Ketua BPD Bulumanis Lor, Ahmad Muhlisin saat dihubungi pada Senin, 8 Mei 2023.
Aksi mogok massal merupakan gerakan ke sekian kali, selama kasus ini bergulir. Awalnya koordinator Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Desa (FKMPD) Bulumanis Lor, Abdul Qolik, mendesak agar Kepala Desa Bulumanis Lor, Kunarso, lengser dari jabatannya. Karena menurutnya, warga Desa Bulumanis Lor sudah tidak percaya lagi dengan kinerja kades tersebut.
Menurut Muhlisin, selama kasus ini berjalan, sampai saat ini belum ada tindakan tegas dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dan hal itu membuat terhambatnya operasional desa.
Lebih lanjut, Muhlisin juga mengatakan bahwa langkah sekarang ini merupakan tindak lanjut terhadap laporan yang sudah dilayangkan ke Pemkab Pati. Namun nyatanya, hingga saat ini belum ada langkah konkret yang diperoleh untuk mengentaskan kasus yang membelit Pemdes Bulumanis Lor.
“Semenjak laporan yang kami sampaikan hingga saat ini belum ada tindakan yang membuahkan hasil, yang ada hanya disuruh sabar-sabar. Akhirnya kami lakukan pengosongan pelayanan di Kantor Desa Bulumanis Lor, sejak tanggal (keputusan hasil musyawarah perangkat desa) ditetapkan, sampai batas yang belum ditentukan,” tambahnya.
Kondisi pelayanan saat ini, Muhlisin membeberkan sangat tidak kondusif. Untuk sekarang, melihat komunikasi yang terjalin di antara warga sangat kurang baik. Sebab warga menilai, Pemdes tidak tegas untuk mengusut dugaan kasus penyelewengan dana yang dilakukan Kepala Desa Bulumanis Lor.
“Kami sudah tidak tahu bagaimana mengatasi Kades kami. Upaya demi upaya sudah kami lakukan, tetapi sampai saat ini belum ada tindakan dari Pemkab,” ungkapnya.
Dirinya pun berharap agar laporan yang telah dilayangkan kepada Penjabat Bupati Pati dapat secepatnya ditindaklanjuti. Supaya permasalahan tidak berlarut-larut.
“Kami berharap dari Pj Bupati mengeluarkan Surat Penonaktifan kepada Kades kami, agar pelayanan masyarakat dapat berjalan dengan normal kembali,” tandasnya. (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Koran Lingkar)