PATI, Lingkarjateng.id – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, mengusulkan penambahan anggaran Rp 100 juta untuk membayar biaya operasional bantuan air bersih.
Martinus menyebut, anggaran tahun 2023 yang didapat BPBD Pati dari APBD senilai Rp 3,8 miliar. Anggaran tersebut dibagi untuk membayar gaji pegawai beserta tunjangannya serta operasional dan penanganan bencana
“Anggaran induk kita tahun 2023 digunakan untuk operasional dan kedaruratan sebesar Rp 1,8 miliar, sedangkan Rp 2 miliar untuk tunjangan dan gaji pegawai,” jelasnya, pada Kamis, 7 September 2023.
Menurutnya, usulan tambahan anggaran Rp 100 juta akan digunakan untuk belanja bahan bakar minyak (BBM). Pertimbangan tersebut karena pada musim kemarau banyak terjadi kekeringan, sehingga perlu adanya dropping air bersih ke daerah-daerah yang terdampak.
“Rencananya, anggaran senilai Rp 100 juta akan digunakan untuk membayar biaya transportasi program bantuan air bersih. Pasalnya, di musim kemarau ini proses dropping air bersih terjadi peningkatan,” jelasnya.
Selain itu melihat dampak kemarau yang luas, Martinus menyatakan, tidak cukup jika BPBD hanya mengandalkan dana Rp 100 juta untuk menangani masalah kekeringan.
“Kami bersyukur ketika ada bencana, kami biasanya di-backup dari PMI, para kelompok relawan, karang taruna, dan para relawan. Mereka pasti akan bergerak melakukan bantuan,” imbuhnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Koran Lingkar)