PATI, Lingkarjateng.id – Bencana banjir rob yang menerjang wilayah pesisir di sejumlah daerah selama beberapa waktu terakhir menimbulkan dampak yang cukup serius. Di Kabupaten Pati misalnya, ombak tinggi tersebut mengakibatkan kerugian terutama pada petani tambak.
Dampak kerugian yang dialami oleh petani tambak ini juga mendapatkan sorotan dari Dewan Pati. Salah satunya datang melalui Sukarno, Anggota Komisi D DPRD Pati. Ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten Pati untuk memberi perhatian pada petani tambak yang ada di Pati.
Sukarno mengusulkan untuk adanya bantuan kepada para petani tambak. Hal ini berkenaan bencana yang terjadi beberapa hari lalu itu cukup meninggalkan banyak kerugian. Terutama keberadaan air laut yang naik ke daratan juga cukup banyak. Sehingga membuat tambak warga meluap.
Apalagi, lanjutnya, kondisi air pasang atau rob di akhir bulan Mei sampai bulan Juni 2022 tergolong bencana terparah. Jika dibandingkan fenomena alam serupa di tahun-tahun silam.
“Pemerintah Pusat maupun daerah harus memberi bantuan ke petani tambak yang terdampak. Kerugian masing-masing petani tambak mencapai ratusan juta. Karena ada tambak yang sudah siap panen dan tenggelam karena air pasang,” jelasnya.
Di sisi lain, dirinya juga mengharapkan dari keberadaan bencana ini, menumbuhkan kesadaran bersama. Baik dari petani tambak maupun pemerintah terkait keberadaan mangrove.
Ia mendorong agar setiap lini ada kesadaran dalam pelaksanaan rehabilitasi mangrove. Menurutnya, keberadaan tanaman satu itu dapat mengurangi dampak dari bencana air laut maupun gelombang air laut.
“Dengan musibah banjir rob, supaya bisa menyadarkan petani tambak atau pemerintah untuk peduli terhadap rehabilitasi mangrove. Yang jelas, penanaman kembali tanaman Mangrove, Avicennia sp atau Rhizophora so,” tutupnya. (Lingkar Network | Aziz Afifi – Koran Lingkar)