PATI, Lingkarjateng.id – Kebutuhan akan pupuk subsidi sering kali menjadi permasalahan yang dihadapi oleh petani kemudian mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati. Mengingat sebagian besar masyarakat Pati merupakan petani, mereka mengeluh mahalnya harga pupuk subsidi.
Selain harga pupuk subsidi yang mahal, banyak juga aduan petani karena stok pupuk subsidi langka padahal sangat diperlukan untuk tanam padi.
Menanggapi permasalahan ini, anggota Komisi B DPRD Pati, Dimas Thole Danutirto, mengharapkan distribusi pupuk subsidi harus tepat sasaran kepada para petani.
Pastikan dapat Jatah Pupuk Subsidi, Pj Bupati Pati Minta Warga Perhatikan Regulasi
Ia mengatakan bahwa Komisi B selaku mitra kerja dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) akan turut melakukan kontrol dan pengecekan terhadap pendistribusian pupuk subsidi, sehingga bisa tepat sasaran.
“Saya minta stakeholder terkait untuk menyusun data penerima pupuk subsidi dengan akurat. Supaya penyaluran ini tepat sasaran. Pemkab Pati juga harus memantau secara sistematis agar tidak terjadi kecurangan didalam penyalurannya,” ujarnya.
Anggota DPRD Pati Dimas Thole juga menyayangkan adanya laporan petani kurang mampu justru tidak mendapatkan pupuk subsidi. Sehingga pengawasan distribusi pupuk subsidi harus lebih diperketat.
DPRD Pati Narso Sesalkan Pencabutan Pupuk Subsidi bagi Petani Singkong
Politisi asal Kecamatan Sukolilo ini juga tak menampik kemungkinan adanya mafia-mafia yang mempermainkan harga pupuk subsidi. Sehingga ia mendorong Dispertan untuk dapat melakukan tindakan jika mendapati laporan.
“Banyak juga petani yang memenuhi syarat sebagai penerima bantuan pupuk subsidi. Akan tetapi, kenyataanya tidak mendapatkan,” sambungnya.
Lebih lanjut, anggota DPRD Pati dari fraksi PDIP ini meyakini jika pupuk subsidi didistribusikan tepat sasaran dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Sehingga, produktivitas sektor pertanian dapat meningkat sesuai dengan slogan Pati Bumi Mina Tani.
“Jika tepat sasaran, kesejahteraan bagi para petani di Pati akan terjamin. Dan akan ada peningkatan produktivitas pertanian serta ketahanan pangan dapat terwujud,” tandasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)