PATI, Lingkarjateng.id – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menuai protes dari berbagai lapisan masyarakat. Menindaklajuti hal tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati akan membahas tentang permintaan 2 persen dana transfer umum untuk bantuan sosial kepada warga Pati.
Ketua DPRD Pati, Ali Badrudin menyebutkan kebijakan tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang baru diterbitkan. Selain itu, juga sebagai respons DPRD Pati atas audiensi mahasiswa PMII Pati beberapa waktu lalu yang meminta pembatalan kenaikan BBM subsidi.
Pihaknya bersama jajaran sesegera mungkin berkoordinasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk merancang anggaran dana yang diperkirakan berkisar 5 hingga 6 miliar rupiah.
“Permintaan 2 persen dari dana alokasi umum atau dana transfer dari pusat untuk kegiatan sosial atau bansos akan kami bahas dengan TAPD karena itu sesuai dengan PMK 134 tahun 2022,” jelasnya.
PMK yang baru diterbitkan ini adalah PMK Nomor 134 tahun 2022 tentang Belanja Wajib dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi Tahun 2022. Bantuan sosial ini diperuntukkan kepada masyarakat yang terdampak akibat inflasi atau kenaikan harga BBM.
Imbas Kenaikan Harga BBM, Pemkab Pati Gelontorkan Bantuan Hingga Rp 6 Miliar
Beberapa di antaranya adalah tukang ojek, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), nelayan hingga pemberian subsidi bagi sektor transportasi angkutan umum.
Ia berharap alokasi bantuan sosial untuk masyarakat ini bisa disalurkan tepat sasaran, jangan sampai diterima oleh masyarakat mampu. Oleh karena itu, ia meminta kerjasama Dinas Sosial (Dinsos) untuk melakukan verifikasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Terkait dengan bantuan sosial agar tepat sasaran, yang kaya menerima yang miskin tidak menerima itu kami akan memanggil dinas terkait dalam hal ini Dinas Sosial agar melakukan evaluasi perbaikan terhadap data penerima,” pungkasnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro telah mengungkapkan bahwa pihaknya akan menggelontorkan dana 5 hingga 6 miliiar rupiah untuk membantu meringankan beban masyarakat Pati ditengah kenaikan harga BBM subsidi. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)