Ditinggalkan Penduduknya, Dukuh Mondoliko Demak Tenggelam Akibat Rob

HAMPARAN ROB: Genangan air telah memusnahkan Dukuh Mondoliko, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, karena debit airnya dari tahun ke tahun semakin tinggi. (M Burhanuddin Aslam/Lingkarjateng.id)

HAMPARAN ROB: Genangan air telah memusnahkan Dukuh Mondoliko, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, karena debit airnya dari tahun ke tahun semakin tinggi. (M Burhanuddin Aslam/Lingkarjateng.id)

DEMAK, Lingkarjateng.id – Akibat rob bertahun-tahun Dukuh Mondoliko, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah yang dulunya adalah pemukiman warga sekarang hilang terendam air rob.

Dari pantauan wartawan Lingkar di lapangan, di Dukuh Mondoliko yang terendam air rob sudah tak ada pemukiman warga, hanya tersisa beberapa rumah apung. Semua warga dari dukuh tersebut telah berpindah ke daerah lain.

Menurut Kepala Desa Bedono Agus Salim saat dijumpai wartawan Lingkar, Kamis, 27 Juli 2023, sebagian warganya telah pindah ke Kecamatan Sayung, Kecamatan Karang Tengah, dan Kecamatan Mranggen.

“Semuanya sudah pindah ke wilayah Kecamatan Sayung, Karang Tengah, Guntur, dan Mranggen, Mas,” tutur Agus.

Selain Dukuh Mondoliko, lanjutnya, ada beberapa dukuh lain yang warganya juga sudah pindah akibat daerahnya terendam rob.

“Dukuh Senik Rejosari juga sudah direlokasi, tapi masih ada 1 KK yang belum berkenan untuk direlokasi, Mas. Dukuh Tambaksari sudah direkomendasikan, namun masih ada 11 KK yang masih menetap,” imbuhnya.

Agus menambahkan, warga yang belum mendapatkan bantuan relokasi tempat tinggal baru memilih ikut saudaranya. Ada pula yang memutuskan kost. 

Salah satu warga Dukuh Badong, Desa Sidogemah, Darmawan mengatakan bahwa semua warga Dukuh Mondoliko telah meninggalkan tempat tinggalnya dikarenakan air rob yang semakin tahun semakin tinggi.

“Warga Dukuh Mondoliko sudah pada pindah semua, soalnya terendam rob, tidak ada jalan juga untuk ke sana, kalau ke sana ya harus pakai perahu,” ujarnya.

Menurutnya setiap tahun air rob semakin tinggi. Tidak hanya menggenai halaman rumah, air rob juga memenuhi seisi rumahnya. Meski demikian, ia tak punya niat untuk pindah dari tempat kelahirannya tersebut.

“Kalau rob tinggi itu airnya masuk rumah. Namun saya tidak ada niatan untuk pindah karena saya sudah tua. Rumah saya ini sudah saya lakukan peninggian. Bahkan sampai tiga tahap,” ujarnya.

Hingga kini, sudah banyak generasi muda yang memutuskan pindah meninggalkan Dukuh Mondoliko. Namun karena faktor usia, ia lebih memilih pasrah dan tetap bertahan mendiami rumahnya yang telah dikepung air rob.

“Kalau saya nggak ada niatan untuk pindah, Mas. Kalau yang muda-muda biasanya itu yang pindah, kalau saya sudah tua ya mending gak usah pindah,” pungkasnya. (Lingkar Network | M Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version