PATI, Lingkarjateng.id – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pati menggandeng Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan melaksanakan dialog interaktif dengan tema UHC dan Perbaikan Mutu Layanan.
Dalam dialog tersebut, Kepala BPJS Kesehatan Pati Wahyu Giyanto selaku narasumber menjelaskan bahwa UHC atau Universal Health Coverage merupakan penjamin kesehatan masyarakat.
“Layanan program UHC merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi dan memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif dengan biaya terjangkau,” jelasnya.
Gunakan Aplikasi SIPGAR, Diskominfo Pati Tes Kebugaran Mandiri
Dalam dialog itu juga disampaikan bahwa misi Penjabat (Pj) Bupati Pati dalam meningkatkan kualitas mutu kesehatan masyarakat, yaitu dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Giyanto berharap, program ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah sehingga akan membuahkan hasil peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
“Keberhasilan program JKN-KIS dan terwujudnya UHC memerlukan dukungan dan komitmen penuh dari pemerintah, seluruh stakeholder, pemberi kerja, serta peran serta dari seluruh komponen masyarakat,” tambahnya.
Dukung Komitmen Pemkab, Diskominfo Pati Suarakan Pencegahan Stunting
Menurutnya, antusiasme masyarakat Pati dalam keikutsertaan sebagai bagian dari BPJS Kesehatan cukup baik. Tercatat, sejak Februari 2023, jumlah kepesertaan mencapai 82,4% dari seluruh jumlah penduduk Pati.
Disisi lain, Kepala Diskominfo Pati Ratri Wijayanto sangat mendukung terselenggaranya dialog interaktif ini. Ia juga mengapresiasi masyarakat yang aktif dalam mengikuti dialog, dengan beberapa pertanyaan yang dilontarkan kepada narasumber.
“Tentu ini sangat baik. Ada beberapa pertanyaan yang disampaikan baik melalui telepon maupun WhatsApp mengenai pelayanan BPJS kesehatan. Ada juga yang menyampaikan pembenahan dan pemenuhan fasilitas kesehatan, terutama untuk ibu hamil dan lansia saat pemeriksaan kesehatan,” ujarnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)