KUDUS, Lingkarjateng.id – Salah satu putri terbaik daerah berhasil mengharumkan nama Kabupaten Kudus dengan menjadi pembawa baki bendera pusaka di Istana Negara pada Upacara Detik-Detik Proklamasi pada Rabu, 17 Agustus 2022 lalu. Gadis yang menerima bendera pusaka secara langsung dari Presiden RI Joko Widodo saat upacara tersebut yakni bernama I Dewa Ayu Firsty Meita Dewanggi.
Ia yang tergabung dalam Paskibraka Nasional itu merupakan siswi kelas XI SMA Negeri 2 Kudus. Selama prosesi upacara, dirinya pun dengan lancar menyelesaikan tugasnya sebagai pembawa baki bendera pusaka di barisan Paskibraka Istana Negara.
Diketahui, selama bertugas dirinya nampak tetap percaya diri meski menjadi sorotan seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini tentunya bukan hal yang mudah jika tidak diimbangi kerja keras dan ketekunan latihan yang ia jalani selama ini.
“Saya merasa bangga sekali dan bersyukur karena saya menjadi Paskibraka di tingkat pusat. Saya berterima kasih kepada Bapak Bupati, orang tua, guru, teman-teman, dan pembina saya yang telah mempercayai dan terus men-support saya,” ungkapnya.
Firsty menceritakan, pengalamannya selama menjalani latihan sebagai Paskibraka Pusat dan menjadi pembawa baki bendera pusaka. Ia mengaku, penunjukan sebagai pembawa baki itu baru dilakukan saat hari H upacara bendera.
“Alhamdulillah atas kehendak Tuhan, saya bisa menjadi pembawa baki bendera saat Upacara Detik-Detik Proklamasi di Istana Negara. Itu pengumumannya baru dilakukan pukul 06.30 WIB waktu hari H,” bebernya.
Meski demikian, ia mengaku tetap bertugas secara profesional karena sudah berlatih keras sebelumnya. Pasalnya, selama sesi latihan, kata Firsty, seluruh petugas perempuan dilatih menjadi pembawa baki. Namun, untuk penunjukannya baru dilakukan saat hari upacara.
Proses menjalani latihan sebagai Paskibraka Nasional tentu bukan hal yang mudah, banyak kesulitan yang ia hadapi selama menjalani latihan. Akan tetapi, ia memiliki kata-kata motivasi yang selama ini dipegangnya.
“Kata-kata yang saya ingat untuk memotivasi saya yaitu, berbanggalah pada tugasmu, karena semua orang akan membanggakan kamu,” ujarnya.
Dia mengaku sudah tertarik dengan Paskibraka sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Ia pertama kali melihat aksi baris-berbaris dari Paskibraka ini melalui televisi.
“Saat pertama kali lihat di televisi itu kelihatan keren banget karena barisannya rapi. Mulai sejak itu langsung suka banget sama Paskibraka dan muncul dari diri sendiri kalau saya mau jadi kaya gitu. Alhamdulillah, ternyata sekarang bisa lolos menjadi pembawa baki bendera pusaka di Istana Negara,” tuturnya.

Sementara itu, kepulangan sosok pembawa baki bendera pusaka di Istana Negara saat Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi 17 Agustus lalu, I Dewa Ayu Firsty Meita Dewanggi ini disambut meriah dan penuh suka cita, di kota kelahirannya yakni Kudus pada Selasa, 30 Agustus 2022.
Saat kembali ke Kudus, ia disambut hangat oleh Bupati Kudus HM Hartopo bersama jajarannya di Pendopo Kabupaten Kudus. Dalam kesempatan tersebut, hadir pula rekan-rekan Paskibraka lainnya baik yang bertugas di tingkat provinsi maupun kabupaten. Selain itu, turut hadir, Ketua TP PKK Kudus Mawar Hartopo, Disdikpora Kudus, orang tua Firsty, dan Djarum Foundation.
“Atas nama pribadi dan pemerintah daerah, saya ucapkan selamat. Saya sangat apresiasi atas terselesaikannya tugas adik-adik dengan baik sebagai anggota Paskibraka baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Kudus. Semoga hal ini dapat menjadi motivasi bagi para pelajar yang lain,” ucap Bupati Hartopo.
Ia menitipkan pesan pada seluruh anggota Paskibraka, bahwa setinggi apapun prestasi yang diraih, sikap rendah hati harus selalu dimiliki agar tidak menjadi lupa diri.
“Semoga ini menjadi awal Kabupaten Kudus mempunyai Paskibraka Nasional. Harapan Kami, ke depan muncul mbak Firsty lainnya,” ungkapnya.
Selepas menemui Bupati Hartopo, Firsty dan kedua orang tua melanjutkan perjalanan ke SMA Negeri 2 Kudus, diiringi marching band SMK Wisuda Karya Kudus. Arak-arakan tersebut mengundang perhatian warga Kudus yang saat itu turut hadir menyaksikan kepulangan Firsty.
“Tidak hanya berprestasi secara akademik, Firsty juga aktif mengikuti beragam kegiatan di sekolah, salah satunya Paskibraka. Dia selalu bilang ke saya ingin sampai ke Istana dan berhadap langsung dengan Pak Jokowi. Puji Tuhan bisa tercapai,” ujar Kepala Sekolah SMAN 2 Kudus, Nur Afifudin.
Setelah melewati beragam latihan fisik hingga seleksi berlapis, akhirnya Firsty bisa lolos menjadi anggota Tim Pancasila Tangguh dan bertugas membawa bendera pusaka. Atas prestasi yang membanggakan tersebut, Djarum Foundation juga memberikan apresiasi berupa tabungan pendidikan senilai Rp 50 juta.
“Firsty telah membuktikan bahwa dengan ketekunan dan tekad yang kuat, kita pasti bisa meraih mimpi yang besar sekalipun. Apresiasi yang kami berikan diharapkan dapat membangkitkan semangat siswa-siswi yang lain untuk turut aktif dalam kegiatan Paskibraka ataupun kegiatan lain sebagai bentuk cinta Tanah Air. Generasi yang kuat pastinya dimulai dari rasa cinta dan bangga dengan Indonesia,” ujar Program Officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Elizabeth Lydia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Harjuna Widada melalui Kabid Kepemudaan Arini Budi Utami menyampaikan rasa bangganya atas prestasi luar biasa yang diraih Firsty. Apalagi, ini merupakan kali pertama putri daerah asal Kudus bisa menjadi pembawa baki bendera pusaka di Istana Negara.
“Saya sangat bangga dan terharu dengan prestasi Firsty, karena suka dukanya kami juga ikut mendampingi. Jadi kami tahu kerja kerasnya selama ini,” ucapnya.
Pihaknya pun berharap, pemuda-pemudi lainnya bisa mengukir prestasi dan mengharumkan nama daerah dengan prestasi-prestasi terbaik lainnya.
“Saya berharap, pemuda lainnya bisa mengikuti langkah Firsty. Bisa menjadi pemuda yang berguna bagi nusa dan bangsa,” sebutnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)