PATI, Lingkarjateng.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Pati mencatat jumlah penderita demam berdarah dengue (DBD) cukup tinggi, yaitu mencapai 392 kasus per Mei 2023. Dari data tersebut kasus DBD terbanyak terdapat di Puskesmas Dukuhseti sebanyak 54 kasus, Juwana 51 kasus, Pati II 34 kasus dan Margoyoso I 31 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Joko Leksono Widodo mengatakan bahwa kasus penyakit DBD bisa lebih meningkat saat peralihan musim, akan tetapi data untuk saat ini justru terjadi penurunan.
“Untuk DBD, kondisi sekarang (pergantian musim) malah sudah menurun. Biasanya dari penghujan ke kemarau biasanya naik dan sebaliknya dari kemarau ke penghujan (tinggi),” ujar dr. Joko pada Minggu, 2 Juli 2023.
Sementara itu jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah kasus DBD tahun 2023 menunjukkan angka lebih tinggi. Terdapat kenaikan dari 343 menjadi 392, atau ada peningkatan sebanyak 49 kasus. Meski begitu, terdapat penurunan angka kematian atau case fatality rate yang awalnya 1,16 persen menjadi 0,76 persen.
“Karena kalau kayak kemarin (musim penghujan), jadi hujan itu terus turun, itu menyebabkan nyamuk tidak sempat bertelur,” ucapnya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyakit DBD dengan menerapkan pola hidup sehat dan bersih. Jika menemukan genangan air agar segera dibuang supaya tidak menjadi sarang nyamuk untuk bertelur.
“Jadi kalau pergantian musim, itu banyak genangan di kaleng, kolam, ataupun air di daun-daun. Bisanya kenaikan trennya terlihat,” ujarnya.
Selain itu, Dinkes Pati juga telah melakukan upaya secara masif untuk melakukan upaya penanggulangan DBD dengan kegiatan penyelidikan epidemiologi, sosialisasi penggunaan larvasida sebagai disinfektan alami untuk pengendalian DBD, serta fogging. (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Koran Lingkar)