Dihantam Gelombang Tinggi, 20 Rumah di Tambaklorok Semarang Rusak Parah

RUSAK: Rumah di kawasan pesisir Tambaklorok, Kota Semarang, rusak setelah diterjang ombak laut akibat tanggul penahan gelombang pasang pada 6 Desember 2020. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

RUSAK: Rumah di kawasan pesisir Tambaklorok, Kota Semarang, rusak setelah diterjang ombak laut akibat tanggul penahan gelombang pasang pada 6 Desember 2020. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id Gelombang tinggi menghantam rumah di perkampungan Tambaklorok, Semarang. Akibatnya, puluhan rumah mengalami rusak parah bahkan sejumlah warga terpaksa mengungsi.

Ketua RW 15, Slamet Riyadi, mengungkapkan bahwa gelombang tinggi terjadi pada Rabu, 25 Januari 2023 tepatnya jam 23:30 WIB dini hari. Akibat gelombang tinggi tersebut, 20 rumah warga rusak karena diterjang ombak.

“RT 01 paling parah, gelombangnya tinggi. Itu belakang rumah temboknya jebol,” ungkapnya, pada Kamis, 26 Januari 2023.

Rumah yang jebol karena terdampak ombak itu, kata dia, dalam keadaan sudah tidak bisa lagi dihuni oleh warga.

“Rumah-rumah belum diperbaiki karena rusaknya parah,” jelasnya.

Jumlah rumah yang rusak parah itu, lanjut dia, juga masih dalam proses perhitungan. Kemungkinan besar, jumlah rumah yang rusak bertambah lebih banyak lagi.

“Nanti saya suruh RT untuk mendata lagi,” ucapnya.

Diketahui, tinggi gelombang yang menghantam perkampungan Tambaklorok itu mencapai empat meter. Selain mengakibatkan kerusakan rumah, sejumlah warga terpaksa mengungsi di tempat yang aman milik tetangga.

Slamet meminta pemerintah untuk melaksanakan program bedah rumah guna memfasilitasi warga yang rumahnya rusak parah. Ia juga mendorong pemerintah untuk merealisasikan pembangunan sheet pile untuk mengurangi dampak gelombang pasang.

“Harapannya Tambaklorok tidak lagi gelombang pasang,” harapnya.

Sementara itu, Anggota Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI), Amron, menyebutkan bahwa imbas gelombang tinggi juga mengakibatkan ratusan perahu harus diungsikan ke Kali Benger.

“Kalau tadi malam sudah dilakukan evakuasi semua. Jadi tadi malam perahu semuanya aman,” sebutnya.

Kampung Tambaklorok saat ini sudah mempunyai 900 nelayan. Dimana, pada saat gelombang tinggi, perahu-perahu tersebut sudah diamankan oleh pemiliknya.

“Dievakuasi ke Sungai Benger yang di depan rumah. Semua ada di sana,” tandasnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)

Exit mobile version