SEMARANG, Lingkarjateng.id – Guna meningkatkan kesejahteraan para guru agama di Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menjalankan salah satu program unggulannya yakni penyaluran bantuan dan insentif kepada pengajar keagamaan pada Selasa, 22 Agustus 2023.
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mengungkapkan, Pemprov Jateng telah menyalurkan sebanyak Rp 277 miliar untuk 230.830 guru agama di sepanjang tahun 2023. Insentif tersebut diberikan untuk guru dari lima agama.
Dari 230.830, Taj Yasin membagikan intensif kepada beberapa guru agama, mulai dari guru agama Budha sebanyak 169 orang, Hindu 548 orang, Katolik 1.089 orang, Kristen 5.651 orang, dan Islam sebanyak 223.373 orang.
Pemprov Jateng juga mengusulkan program intensif dan bisyaroh kepada guru atau pengajar keagamaan bisa dilakukan di tingkat nasional, sehingga jangkauannya bisa lebih luas. Sekaligus diharapkan melalui program tersebut bisa menjadikan pengajar agama sejahtera.
“Kami berharap program ini bisa dibawa ke nasional. Kemarin kami sampaikan, kalau bisa program dari Jateng (insentif) untuk guru madin, ponpes, dan TPQ ini bisa dibawa ke nasional,” ungkap Taj Yasin di Semarang, Selasa, 22 Agustus 2023.
Lebih lanjut, ia mengatakan pemberian insentif sebesar Rp 1,2 juta per orang menjadi salah satu bentuk penghargaan dan perhatian dari Pemerintah. Pihaknya berharap semakin banyak kabupaten/kota yang mengikuti program tersebut.
“Bukan dari nominalnya. Akan tetapi, perhatian kita dan apresiasi kita terhadap pondok pesantren yang (turut) mencerdaskan bangsa,” jelasnya.
Ia menambahkan, penerima bisyaroh bagi penghafal Al-Quran mencapai 2.020 orang dengan masing-masing orang menerima Rp 1 juta di sepanjang tahun 2023.
Menurutnya, peningkatan signifikan terjadi pada 2022 dengan jumlah penerima 763 orang. Taj Yasin berharap program tersebut terus berjalan meskipun era kepemimpinannya kelak berganti dengan pemimpin-pemimpin baru.
“Harapannya program ini terus berlanjut, sehingga orang-orang di luar Jawa Tengah juga bisa turut merasakan,” harap Taj Yasin.
Dia merinci, tahun 2019 penerima bisyaroh sebanyak 105 orang, tahun 2020 ada 81 orang, tahun 2021 sebanyak 358 orang, tahun 2022 ada 763 penerima, dan pada 2023 hingga bulan Juli ada 713 orang. (Lingkar Network | Rizky Syahrul – Lingkarjateng.id)