SALATIGA, Lingkarjateng.id – Gerakan Stop Bullying menjadi ikhtiar bersama untuk terus digaungkan di semua kegiatan baik di sekolah maupun di masyarakat. Gerakan semacam ini menjadi sangat penting, karena dengan stop bullying tidak meninggalkan trauma bagi anak sampai di masa tua.
Pernyataan tersebut ditegaskan Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi, saat memberi sambutan di hadapan siswa-siswi dan guru dalam acara Bea Buddy, Not A Bully yang digagas oleh Periswara (Persatuan Istri Wakil Rakyat) Kota Salatiga, di Pendopo Bung Karno, pada Kamis, 4 Mei 2023.
Menurut Pj Wali Kota Sinoeng, aksi stop bullying ini harus terus diupayakan dan sosialisasikan terus menerus untuk mencegah sikap-sikap perundungan.
“Saya ingin dari Periswara ini, baik Dinas Pemuda Olahraga, Dinas Pendidikan atau siapapun, tolong untuk mengambil inisiatif. Kalau perlu dari Kota Salatiga kita akan adakan Duta Anti Bullying, di mana duta ini boleh siapapun, umum atau pelajar sekolah,” tegasnya.
Pada kesempatan ini, Pj Wali Kota Sinoeng juga menyematkan pin Anti Bullying kepada perwakilan pelajar sebagai bukti gerakan bersama dalam upaya untuk mencegah aksi bullying atau perundungan.
Selain itu ke depan, Kota Salatiga mencari Duta Anti Bullying yang akan dilombakan di tingkat kota.
“Momentum ini bisa kita jadikan sebagai deklarasi sikap kita bersama untuk stop bullying dimanapun tempatnya, sehingga akan berguna untuk membumikan Pancasila dalam tindakan dan teladan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)