SEMARANG, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto menganjurkan kepada pemudik sepeda motor untuk menggunakan jalur alternatif. Jalur alternatif yang ia sebutkan di Kota Semarang salah satunya ada di Palir Mijen, Gunungpati, dan Jalan Pantura lama dari arah Kendal, dan Boja arah Cangkiran ke Ungaran.
“Dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diminta berpartisipasi dalam mengirim bus secara gratis bagi pemudik. Kalau memang sudah tidak tertampung, itu menjadi pilihan yang tentunya kita tidak bisa memaksa,” ungkapnya.
Endro mengatakan bahwa pemudik lebaran tahun ini semakin meningkat dibanding tahun sebelumnya. Sehingga, sebagai antisipasi kemacetan, pemudik sepeda motor dianjurkan menggunakan jalur tikus (jalan alternatif).
Jadi Calo Tiket Mudik Lebaran, KAI Semarang Pastikan akan Pecat Pegawai
“Untuk pengguna jalan roda dua untuk menggunakan jalan alternatif, ini masih cukup baik untuk dilewati untuk menuju ke beberapa akses kota,” ujarnya.
Menurutnya, jalan tikus dirasa lebih aman bagi pengendara sepeda motor dibanding melewati Jalan Pantura.
“Udara di jalur alternatif relatif lebih nyaman,” ucapnya.
Jadi Jujugan Pemudik, Pemkot Semarang Siapkan Kulineran di Rest Area
Untuk memantau keamanan di jalur alternatif, dirinya akan melakukan pemantauan dengan menerjunkan personel di lapangan.
“Pemantauan ini dilakukan biar tidak ada penumpukan lalulintas,” imbunya.
Kemudian soal larangan truk odol melintas di Jalan Kota Semarang, masih menunggu surat edaran dari Kementerian Perhubungan.
Meski begitu, ia memastikan truk odol dilarang demi keamanan dan kenyamanan para pengendara di jalan.
“Pasti akan dikandangkan, karena akan berpengaruh kepada pengguna jalan yang prioritasnya untuk pemudik,” jelasnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)