Bupati Rembang Launching 67.238 BLT Minyak Goreng

MENYERAHKAN : Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng, Kamis (14/04). (R. Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

MENYERAHKAN : Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng, Kamis (14/04). (R. Teguh Wibowo/Lingkarjateng.id)

REMBANG, Lingkarjateng.idBupati Rembang, Abdul Hafidz meninjau pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng pada Kamis (14/04) di Kantor Pos Kabupaten Rembang. Total penerima BLT minyak goreng di kota penghasil garam tersebut sebanyak 67.238 yang akan diserahkan hingga 21 April mendatang.

Bupati Hafidz membeberkan, penyaluran BLT ditarget selesai satu minggu sebelum menjelang Idul Fitri di beberapa kecamatan dan balai desa setempat berdasarkan koordinasi antara PT. Pos Indonesia dan pihak kecamatan.

Selain itu, pihaknya menuturkan BLT minyak goreng ini langsung cair 3 bulan, yakni April, Mei dan Juni, sehingga penerima langsung mendapat Rp300.000. Selain pembagian BLT minyak goreng, Bupati Rembang juga menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk bulan Mei sebesar Rp200.000.

Yakin UMKM Unggul, Bupati Rembang Ajak Masyarakat Cinta Produk Lokal


Bupati Rembang berharap adanya BLT minyak goreng ini dapat membantu kesulitan warga di tengah maraknya minyak goreng yang langka.

“Jika kebutuhan keluarga satu bulan 4 liter, kenaikan harga 1 kilo Rp10.000 kan cuma Rp40.000. Masih ada lebihan Rp60.000. Harapannya BLT ini digunakan sesuai peruntukannya yakni minyak goreng atau minimal tidak digunakan hal yang tidak produktif,” ujar Bupati Hafidz.

Lebih lanjut, Abdul Hafidz menegaskan persyaratan pengambilan BLT minyak goreng harus sudah vaksin sesuai tahapan jangka waktu vaksin. Hal itu, mengingat instruksi dari pemerintah provinsi sekaligus upaya mendorong capaian vaksinasi Provinsi Jawa Tengah.

Bupati Rembang Minta Masyarakat Gunakan BLT Minyak Goreng Seperlunya

Salah satu penerima BLT minyak goreng, Bambang mengaku BLT tersebut digunakan untuk kebutuhan lebaran.

“Kalau vaksin booster saya sudah di desa kemarin. Tinggal anak saya yang sekolah belum booster,” ujar Bambang. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)

Exit mobile version